"Kekalahan besar rezim Zionis tidak akan terkompensasi dengan pemboman ini."
"Pemboman seperti itu hanya akan memperpendek umur rezim pendudukan."
Baca juga: Sambil Pamer Rudal Fattah II, Khamenei Minta Negara-negara Muslim Putuskan Hubungan dengan Israel
Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Revolusi Islam ini mengecam politisasi olahraga dan standar ganda yang dilakukan organisasi internasional tertentu.
“Mereka bilang olahraga itu tidak politis, tapi ketika mereka perlu mempolitisasi olahraga, mereka mempolitisasinya dengan cara yang paling buruk."
"Alasan sekecil apa pun, suatu negara dilarang berpartisipasi dalam semua acara olahraga internasional."
"Mengapa? Karena Anda bertarung di suatu tempat; tapi mereka sendiri mengabaikan 5.000 anak-anak yang mati syahid di Gaza,” kata Ayatollah Khamenei.
Lebih lanjut, Khamenei menekankan bahwa mereka melarang suatu negara dengan dalih perang sementara mengabaikan perang negara lain, kejahatan perang, dan bahkan genosida.
Siapa Ali Khamenei?
Mengutip iranprimer.usip.org, Ayatollah Ali Khamenei adalah pejabat Iran yang paling berkuasa.
Sebagai pemimpin tertinggi, ia memiliki kendali langsung atau tidak langsung atas cabang pemerintahan eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta militer dan media.
Secara teori, konstitusi Iran dimaksudkan untuk menggabungkan teokrasi dengan republikanisme.
Baca juga: Israel Warning PBB, Bakal Ada Perang Besar-besaran Timur Tengah Gegara Rudal Hizbullah Buatan Iran
Dalam praktiknya, lembaga-lembaga Iran yang tidak melalui proses pemilihan, seperti pemimpin tertinggi dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), memiliki kekuasaan yang jauh lebih besar dibandingkan lembaga-lembaga yang dipilih secara kuasi (quasi-elected) seperti kepresidenan dan parlemen.
Khamenei menjadi pemimpin tertinggi Iran sejak tahun 1989, menjadikannya otokrat terlama kedua di Timur Tengah (setelah Sultan Qaboos dari Oman) serta pemimpin Iran terlama kedua pada abad terakhir, setelah Shah Mohammed Reza Pahlavi.
Dia belum pernah meninggalkan Iran sejak menjadi Pemimpin Tertinggi.
Kekhawatiran utama Khamenei adalah mempertahankan kekuasaannya sendiri dan menjamin kelangsungan teokrasi Islam, yang ia yakini didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kemandirian, kemandirian, dan kesalehan.