Koalisi pimpinan Saudi ini telah memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran selama bertahun-tahun.
Secara teori, bagian Teluk Aden berada di bawah kendali pasukan tersebut dan cukup jauh dari wilayah yang dikuasai Houthi di negara tersebut.
Bahkan, Perompak Somalia pun diketahui tidak beroperasi di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Kelompok Houthi menyatakan, masih akan terus mengincar kapal-kapal kargo Israel lainnya yang melintas di Laut Merah.
Mereka sebelumnya berhasil menangkap 1 kapal kargo milik pengusaha Israel, Galaxy Leader, yang dioperasikan perusahaan pelayaran Jepang, NYK Line, hari Minggu, 19 November 2023 lalu.
“Kami menegaskan kelanjutan operasi militer kami terhadap kapal-kapal Israel akan terus berlanjut sampai agresi dan kejahatan buruk terhadap saudara-saudara Palestina kami di Gaza dan Tepi Barat berhenti,” kata juru bicara militer Houthi Yaman Yahya Saree dalam pernyataan resminya.
Kapal tersebut merupakan kapal kargo pengangkut mobil.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dibawah presiden Joe Biden kini sedang mempertimbangkan untuk menetapkan kembali pemberontak Houthi di Yaman sebagai kelompok teroris setelah mereka mengklaim penyitaan sebuah kapal komersial di Laut Merah.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengutuk penyitaan tersebut, menyebutnya sebagai “pembajakan kapal di perairan internasional”, dan menuduh Houthi menargetkan warga sipil.
Gedung Putih sebelumnya menghapus kelompok Houthi dari daftar “organisasi teroris asing” dan “teroris global yang ditetapkan secara khusus” semasa Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.