News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Lobi Gencatan Senjata Permanen, Elon Musk Akan Temui PM Benyamin Netanyahu di Israel

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Miliarder kondang sekaligus bos platform X, Elon Musk akan melakukan perjalanan dinas untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu di Tel Aviv pada pekan depan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Miliarder kondang sekaligus bos platform X, Elon Musk akan melakukan perjalanan dinas untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu di Tel Aviv pada pekan depan.

Kabar kunjungan Musk ke Tel Aviv disiarkan langsung oleh stasiun televisi Israel, Channel 12, dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa kunjungan Musk ke Tel Aviv sengaja dimaksudkan untuk bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Isaac Herzog.

Namun Israel maupun Musk hingga kini belum mengkonfirmasi terkait beredarnya isu kunjungan tersebut.

Menurut informasi yang dikutip dari Fox Business, kedatangan Musk ke Tel Aviv dilakukan untuk melobi PM Netanyahu agar Israel mau melakukan gencatan senjata permanen.

Baca juga: Paus Fransiskus dan PBB Sebut Israel Lakukan Genosida, HNW: Adukan ke Mahkamah Pidana Internasional

Tak hanya bertandang ke ibu kota Israel, kabarnya Elon Musk juga turut mengunjungi kamp permukiman Israel di dekat perbatasan Jalur Gaza yang sempat menjadi sasaran operasi infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sebelum rencana kunjungan Musk diketahui publik, miliarder asal Amerika ini sempat dituduh menyebarkan paham anti semitisme atau anti-Yahudi di platform media sosial X.

Tindakan ini sontak mengundang banyak kritikan hingga sejumlah perusahaan besar seperti Lions Gate Entertainment, Warner Bros Discovery, Paramount Global, dan Lions Gate memutuskan untuk berhenti beriklan di platform X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Tak hanya itu postingan Musk juga membuat Pemerintah AS melayangkan peringatan lantaran tindakan yang disebarkan Elon Musk dapat memunculkan rasa kebencian terhadap orang Yahudi seperti yang terjadi pada tahun 1933 sampai 1945, dimana saat itu Adolf Hitler menyebarluaskan paham intoleransi hingga memicu aksi genosida massal terhadap 6 juta orang Yahudi di Eropa.

"Tidak dapat diterima untuk mengulangi kebohongan mengerikan di balik tindakan Anti Semitisme yang paling fatal dalam sejarah Amerika setiap saat, apalagi satu bulan setelah hari paling mematikan bagi orang-orang Yahudi sejak Holocaust," tulis Juru bicara Gedung Putih Andrew Bates.

Elon Musk diketahui menjadi salah satu miliarder dunia yang vokal menentang pendudukan Israel di tanah Palestina, melihat kondisi warga Gaza yang kian memprihatinkan bahkan mendorong Elon Musk untuk melakukan aksi sosial dengan menyumbangkan semua pendapatan platform X ke korban perang di Palestina.

"X Corp mendonasikan semua pendapatan dari iklan dan langganan terkait perang di Gaza ke rumah sakit di Gaza dan Palang Merah Bulan Sabit Untuk memastikan bantuan disalurkan dengan baik, kami akan melacak bagaimana dana dibelanjakan dan disalurkan. Ide-ide yang lebih baik dipersilakan," ujar Musk.

Selain itu Musk juga berjanji akan membuka akses jaringan internet satelit Starlink untuk warga Gaza yang saat ini tengah menghadapi kesulitan lantaran pemerintah Israel memutus akses internet dan media komunikasi warga jalur Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini