Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebutkan serangan bom militer Israel ke Gaza selama 6 hari setara dengan serangan Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan selama 1 tahun.
Retno mengungkap, setidaknya Israel memberikan 'hujan bom' ke Gaza sebanyak 6.000 ribu bom dengan berat 4.000 ton. Bom tersebut diluncurkan dalam 6 hari pertama ke Gaza.
Baca juga: PCRS: 100 Truk Bantuan Berisi Makanan, Air, Susu Bayi dan Selimut Masuk Gaza Utara
"Dalam kurun waktu 6 hari pertama saja militer Israel mengklaim telah jatuhkan 6 ribu bom seberat 4 ribu ton dan sebagai perbandingan AS menjatuhkan jumlah yang hampir setara di Afganistan dalam waktu 1 tahun," ucap Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Tak hanya itu, kata Retno, militer Israel kini telah melakukan blokade total dan membatasi masuknya listrik, makanan, serta bahan bakar ke Gaza.
Oleh sebab itu, Ia pun menilai hal yang dialami di Gaza sebagai bencana kemanusiaan atau catastrophic.
Baca juga: Niat Bubarkan Hamas, Kepala Staf IDF: Israel akan Kembali Serang Gaza usai Gencatan Senjata Berakhir
"Konsekuensinya sebagaimana kita ketahui situasi di Gaza dapat disebut sebagai catastrophic atau bencana kemanusiaan," katanya.
Retno pun mencatut data dari Kantor Berita Palestina yang mencatat adanya lebih dari 14.800 korban jiwa terhitung per 23 November 2023. Mirisnya, 68 persen korban jiwa merupakan anak-anak dan perempuan.
"Jumlah korban luka mencapai 36 ribu orang. Sebagian besar korban luka juga merupakan anak-anak dan perempuan. Tingkat kerusakan infrastruktur juga sangat masif dan prihatin kan. Secara total sekitar 60 persen perumahan di jalur Gaza tidak dapat ditinggali," katanya.
Retno pun mengungkap data UNRWA mencatat hampir 1,7 juta orang atau 80 persen populasi di Gaza dinyatakan mengungsi dari rumahnya. Sedangkan, WHO mencatat adanya 335 serangan kepada fasilitas kesehatan di Palestina sejak 7 Oktober 2023.