News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perjalanan Panjang Gencatan Senjata Israel-Hamas: Melibatkan Qatar, Mesir, dan AS

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina, Muhammad Abu Al-Humus, mantan tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza, mencium ibunya saat kembali ke rumahnya di Yerusalem timur, pada 28 November 2023. Di balik proses gencatan senjata Israel-Hamas, beginilah negosiasi yang melibatkan Qatar, AS, dan Mesir berlangsung.

Saat Israel siap melancarkan serangan darat di Gaza, pihak AS mendapat kabar bahwa Hamas telah menyetujui parameter kesepakatan untuk membebaskan perempuan dan anak-anak.

Artinya, ada jeda perang dan penundaan dalam invasi darat Israel.

Warga Palestina memeriksa kehancuran akibat serangan Israel terhadap rumah mereka di desa Khuzaa, sebelah timur Khan Yunis dekat pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza selatan pada 27 November 2023, di tengah gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Pemerintah Israel hari ini mengatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu Hamas bahwa “opsi untuk perpanjangan” gencatan senjata di Jalur Gaza terbuka. (SAID KHATIB / AFP)

Baca juga: Pengakuan Sandera Hamas dan Tahanan Israel: Alami Siksaan Tapi Ada yang Diberikan Makan Enak

Para pejabat AS berdebat dengan Israel apakah serangan darat harus ditunda.

Pihak Israel berpendapat bahwa persyaratan yang ada tidak cukup tegas untuk menunda serangan darat karena tidak ada bukti para tawanan masih hidup.

Israel meningkatkan serangan daratnya ke Gaza tiga hari kemudian, atau pada 27 Oktober.

30 Oktober

Menurut militer Israel, tawanan kelima, seorang tentara bernama Ori Megidish, diselamatkan pada tanggal 30 Oktober dalam serangan darat di Gaza.

Juru bicara Hamas mengatakan tentara tersebut tidak ditahan oleh kelompoknya.

Ada kemungkinan dia ditahan oleh warga sipil atau pihak tertentu di Gaza.

Negosiasi Berminggu-minggu

Selama tiga minggu berikutnya, Joe Biden terlibat dalam pembicaraan terperinci soal pembebasan tawanan.

Hamas diminta memberikan daftar tawanan yang ditahan, informasi identitas mereka, dan jaminan pembebasan.

Presiden AS Joe Biden menunggu pertemuan dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari terakhir Pekan Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California, pada 17 November 2023. Gaza dan Israel Tepi Barat pada akhirnya harus "bersatu kembali" di bawah Otoritas Palestina yang baru, kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah opini pada tanggal 18 November 2023, ketika pertanyaan muncul mengenai masa depan wilayah tersebut setelah Israel mencapai tujuannya untuk menghancurkan kelompok militan Hamas. (Brendan Smialowski / AFP)

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Terbelah Soal Israel, Amerika Serikat Bakal Akui Kemerdekaan Palestina?

Prosesnya memakan waktu lama dan terkadang berjalan sangat lambat.

Komunikasi sulit dilakukan, dan pesan harus disampaikan dari Doha atau Kairo ke Gaza dan kembali lagi sebelum disampaikan ke Israel dan Amerika Serikat, menurut para pejabat.

Berdasarkan perjanjian yang mulai terbentuk, perempuan dan anak-anak yang ditawan akan dibebaskan pada tahap pertama, bersamaan dengan pembebasan tahanan Palestina dari pihak Israel.

Israel bersikeras bahwa Hamas memastikan semua perempuan dan anak-anak ikut serta dalam fase ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini