News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perjalanan Panjang Gencatan Senjata Israel-Hamas: Melibatkan Qatar, Mesir, dan AS

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina, Muhammad Abu Al-Humus, mantan tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza, mencium ibunya saat kembali ke rumahnya di Yerusalem timur, pada 28 November 2023. Di balik proses gencatan senjata Israel-Hamas, beginilah negosiasi yang melibatkan Qatar, AS, dan Mesir berlangsung.

TRIBUNNEWS.COM - Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok Hamas Palestina meluncurkan operasi Badai Al-Aqsa ke Israel.

Operasi tersebut merupakan balasan atas kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina dan penyerangan berulang kali ke Masjid Al-Aqsa, IRNA melaporkan.

Di tanggal itu, Hamas menyandera sekitar 200 orang Israel.

Tak lama setelahnya, pemerintah Qatar menghubungi Gedung Putih dengan satu permintaan, yakni membentuk tim penasihat kecil untuk membantu membebaskan para tawanan.

Upaya panjang tersebut akhirnya membuahkan hasil setelah beberapa minggu.

Gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, disetujui oleh Israel, Hamas, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Update Gencatan Senjata Israel-Hamas Hari Keempat: 11 Sandera Ditukar 33 Tahanan Palestina

Mengutip Al Jazeera, begini perjalanan panjang gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang menghasilkan kesepakatan pertukaran tahanan dan masuknya lebih banyak bantuan ke Gaza.

7 Oktober 2023

Pada tanggal 7 Oktober, Hamas menembakkan rentetan roket besar-besaran ke Israel selatan, sirene terdengar hingga Tel Aviv dan Beersheba.

Media Israel kemudian melaporkan orang-orang bersenjata menangkap para tawanan di Ofakim.

Kelompok Jihad Islam Palestina mengatakan mereka menahan tentara Israel, dan akun media sosial Hamas menunjukkan rekaman yang menunjukkan tawanan dibawa ke Gaza.

Israel bereaksi dengan menyatakan perang kepada Hamas dan memulai pemboman besar-besaran di Jalur Gaza.

Tanggapan diplomatis terhadap serangan 7 Oktober

Qatar, sekutu dekat AS, mendekati Gedung Putih tak lama setelah tanggal 7 Oktober.

Qatar membawa informasi sensitif mengenai para tawanan dan upaya pembebasan mereka, kata para pejabat kepada Reuters.

Qatar meminta agar sebuah tim kecil, atau “sel”, dibentuk untuk menangani masalah ini secara pribadi dengan Israel.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani menunggu Menteri Luar Negeri AS di Lusail pada 13 Oktober 2023. (LUSAIL, QATAR)

Baca juga: PM Netanyahu Ajak Elon Musk Tour ke Wilayah Israel Bekas Serangan Hamas

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini