“Kalian telah memperlakukannya dengan baik, lembut, dan dengan cinta,” kata dia menambahkan.
Akan bebaskan lebih banyak sandera
Hamas dan Israel diperkirakan akan membebaskan lebih banyak sandera pada hari ini Rabu, (29/11/2023).
Adapun hari ini adalah hari terakhir gencatan senjata yang berlangsung selama 6 hari di Gaza.
Media Israel melaporkan Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan hari ini.
Pihak Israel berujar gencatan senjata bisa diperpanjang lagi jika Hamas bisa terus membebaskan setidaknya 10 warga Israel per hari.
Baca juga: Pejuang Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Jalur Gaza, Melihat Bekas Pembantaian yang Dilakukan Israel
Sementara itu, Hamas dan Jihad Islam telah membebaskan 12 sandera kemarin. Jumlah sandera yang dibebaskan kini menjadi 81 orang.
Dari 12 orang itu, 10 di antaranya adalah wanita Israel, sedangkan 2 lainnya adalah warga negara Thailand.
Kesehatan mereka dicek setelah dibebaskan. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit Israel untuk bertemu dengan keluarga masing-masing.
Pada hari yang sama Israel membebaskan 30 warga Palestina yang ditahan di Penjara Ofer di Tepi Barat dan pusat penahanan di Yerusalem.
Sementara itu, Qatar yang menengahi gencatan senjata antara Hamas dan Israel menggelar pertemuan antara pemimpin intelijen AS, CIA, dan pemimpin intelijen Israel, Mossad.
Baca juga: Populer Internasional: Netanyahu Ajak Elon Musk Tur - Israel Tangkap Ratusan Orang Palestina
Para pemimpin itu membahas parameter yang memungkinkan terjadinya fase baru gencatan senjata.
Salah satunya ialah apakah Hamas bersedia membebaskan para pria atau personel militer yang disandera, tidak hanya wanita dan anak-anak.
Di sisi lain, Group of Seven (G-7) pada hari Selasa menyerukan adanya perpanjangan gencatan senjata.
Kini dilaporkan masih ada 159 orang yang disandera di Gaza. Dari jumlah itu terdapat 8 atau 9 warga AS.
(Tribunnews/Febri)