Pasukan Israel mengaku mengikuti bukti yang menunjukkan bahwa Rumah Sakit al-Shifa, di bawah manajemen langsungnya, berfungsi sebagai pusat komando dan kendali Hamas.
Namun, Hamas telah berulang kali membantah bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan oleh para pejuang, begitu pula staf rumah sakit dan pejabat kementerian kesehatan.
Baca juga: AS Tekan Israel Persempit Zona Tempur di Gaza Selatan, Netanyahu Diminta Lebih Hati-hati
Kini, Hamas dan Israel sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama satu hari.
Namun warga di Jalur Gaza tetap khawatir tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya, dilansir Al Jazeera.
Sebanyak tiga orang tewas dan 16 luka-luka dalam penembakan di terminal bus Yerusalem Barat.
Dua tersangka penyerang juga tewas.
Hamas mengatakan kedua pria bersenjata itu adalah anggotanya.
Lebih dari 15.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah korban tewas resmi mencapai sekitar 1.200 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel