News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Israel Bakal Hadiri KTT COP28 di Dubai: Misi Rayu Negara Lain Dukung Pembebasan Warganya

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang diperoleh dari Kantor Pers Pemerintah Israel (GPO) menunjukkan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Israel Isaac Herzog (kiri) saat yang pertama menerima yang terakhir di ibu kota UEA, Abu Dhabi pada 30 Januari 2022. - Ini adalah kunjungan presiden Israel pertama ke UEA sejak hubungan diplomatik terjalin antara kedua negara pada 2020. UEA menandatangani kesepakatan penting yang ditengahi AS pada September 2020 untuk meresmikan hubungan dengan Israel, yang pertama perjanjian semacam itu oleh negara Teluk Arab dan hanya yang ketiga oleh negara Arab mana pun, sebelum Bahrain mengikuti dan kemudian Maroko. (Photo by Amos Ben GERSHOM / GPO / AFP)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Israel Isaac Herzog bakal menghadiri perundingan iklim PBB atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Pada kesempatan pertemuan antar-kepala negara itu, Herzog punya misi untuk merayu pimpinan negara lain untuk mendukung upaya pembebasan warga negara Israel yang disandera pejuang Hamas di Palestina.

Dikutip dari Al Arabiya, dalam COP28 yang juga dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Herzog merencanakan serangkaian pertemuan diplomatik dengan pimpinan negara lain soal pentingnya pembebasan warga Israel dari tangan Hamas.

"Serangkaian pertemuan diplomatik tentang pentingnya pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas," kata Herzog dikutip Kamis (30/11/2023).

Sebagai informasi pada ajang COP28, lebih dari 140 kepala negara dan pemerintahan akan berpidato pada Jumat dan Sabtu, termasuk Herzog dan Abbas yang keduanya dijadwalkan menyampaikan pidato pada Jumat.

Adapun sejak gencatan senjata dimulai pada 24 November, 70 sandera Israel telah dibebaskan dengan imbalan 210 tahanan Palestina.

Sekitar 30 orang asing, sebagian besar warga Thailand yang tinggal di Israel, ikut dibebaskan di luar ketentuan perjanjian.

Israel menegaskan, mereka melihat gencatan senjata tersebut sebagai penghentian sementara yang dimaksudkan untuk membebaskan para sandera.

Baca juga: Model Cantik Rusia Tewas Ditembak Bersama Anak Gadisnya di Turki, Eks Suami Kini Jadi Buronan

Pertempuran dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas dan militan lainnya dari Jalur Gaza menyerbu perbatasan ke Israel, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 240 orang.

Sebagai tanggapan, Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan agresi militer udara dan darat yang mengakibatkan tewasnya hampir 15.000 orang, juga sebagian besar warga sipil, dan meluluh lantahkan sebagian besar wilayah utara Gaza.

Beberapa aktivis merencanakan aksi untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Gaza.

Pada hari Kamis, para aktivis iklim akan mengadakan konferensi pers untuk menuntut gencatan senjata permanen di Gaza dan diakhirinya blokade Israel selama 17 tahun terhadap wilayah tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini