Persyaratan tersebut menetapkan pembebasan 3 tahanan Palestina dari tahanan Israel dengan imbalan satu tawanan Israel yang diserahkan oleh Perlawanan.
Serangan militer Israel ke warga Gaza tak hanya dilakukan di wilayah perbatasan Mesir.
Sejumlah tank-tank Israel juga dilaporkan menembaki kawasan sekitar kamp-kamp pengungsi di Nuseirat dan Bureij yang berada di Jalur Gaza tengah.
Israel berdalih, gempuran udara yang dilakukan militernya merupakan bentuk perlawanan terhadap Hamas, setelah menuduh kelompok militan itu melanggar ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata, dengan menembakan roket ke wilayah Israel.
Baca juga: Pejabat Palestina di Gaza: Israel Tutup Penyeberangan Rafah, Pasien Terluka Tak Boleh Dievakuasi
“Sirene berbunyi di kalangan masyarakat dekat Jalur Gaza, itu menjadi tanda bahwa pasukan pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebuah roket yang meluncur dari Jalur Gaza," demikian rilis resmi militer Israel.
Media Israel mengutip sumber-sumber politik yang mengatakan kalau militer Israel memberikan kode persiapan bagi pemukim mereka yang tinggal di sekitaran wilayah Gaza.
Outlet berita tersebut juga menyebutkan bahwa para pemukim di wilayah Gaza diinstruksikan untuk tinggal di dekat lokasi yang sudah dibentengi.
AS Ancam Hukum Israel
Sebelum serangan berlangsung, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sempat memberikan peringatan kepada pemerintah Israel untuk berhenti melanjutkan serangan invasi ke warga sipil Palestina di jalur Gaza.
“Israel kami peringatkan agar menghentikan perang karena tindakan tersebut hanya akan memberi banyak tekanan internasional ke Israel, termasuk juga ke AS,” kata Blinken seperti dikutip New York Times.
Tak sampai di situ, dalam pertemuan tersebut Blinken meminta Israel untuk menerapkan apa yang disebutnya "rencana perlindungan sipil".
Israel juga diharuskan untuk menentukan wilayah yang aman untuk ditinggali warga sipil Gaza.
Baca juga: Tanpa Aba-aba, Jet Israel Kembali Mengamuk di Gaza, Juru Kamera Televisi Kena Bom
Namun peringatan tersebut tak dihiraukan Israel, PM Netanyahu bahkan dengan tegas memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza.