Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, RAFAH – Militer Israel kembali menjalankan tipu muslihat kepada warga Gaza di Khan Younis yang mereka duduki sehari pasca perjanjian gencatan senjata dengan Hamas berakhir.
Militer Israel memerintahkan warga Gaza di Khan Younis agar mengungsi ke Rafah. Namun setiba di Rafah militer Israel membombardir warga sipil Gaza dari udara di wilayah yang berbatasan dengan Mesir tersebut hari ini, Jumat (1/12/2023).
Sebelum memulai serangan udara, militer Israel memerintahkan warga Gaza di Khan Younis agar segera meninggalkan daerah tersebut dan pindah ke Rafah karena wilayah itu akan dijadikan target operasi perang selanjutnya.
Setelah warga berbondong–bondong pindah kamp pengungsian di Rafah, jet–jet tempur membombardir mereka.
"Pasukan Israel menjatuhkan selebaran kepada warga di Khan Younis yang meminta mereka untuk mengungsi ke Rafah, namun mereka juga menargetkan Rafah," ujar wartawan Hind Khoudary melaporkan kepada Al Jazeera.
“Tidak ada tempat berlindung, tidak ada ruang aman bagi masyarakat di Gaza. Banyak di antara mereka yang kehilangan tempat tinggal. Rumah sakit, fasilitas PBB penuh dengan mereka yang telah dievakuasi dari daerah lain,” tambah Khoudary.
Sedikitnya sembilan orang di Rafah dan satu orang di Khan Younis dinyatakan tewas.
Sementara tujuh orang lainnya meninggal dunia akibat serangan di daerah al-Maghazi dan 2 orang tewas di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.
Baca juga: 3 Truk Bantuan Masuk ke Gaza dari Rafah setelah Gencatan Senjata Dimulai
Sumber media Palestina melaporkan sebanyak 8 orang tewas akibat pesawat Israel yang membom beberapa wilayah di Jalur Gaza.
Korban tewas, termasuk juru kamera TV Al-Aqsa, Abdallah Darwish yang meninggal dalam serangan mendadak Israel di Jalur Gaza.
Gencatan senjata telah berlaku sejak 24 November, awalnya dijadwalkan untuk jangka waktu 4 hari, yang kemudian diperpanjang dua kali—pertama selama dua hari dan kemudian selama satu hari.
Namun, gencatan senjata ini tidak diperpanjang untuk ketiga kalinya.
Selama tujuh hari terakhir, telah terjadi tujuh putaran pertukaran tahanan tidak langsung antara Hamas di Gaza dan tentara Israel, sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.