seraya menambahkan bahwa 389 orang terluka telah meninggalkan Jalur Gaza melalui Penyeberangan Rafah.
Juru bicara tersebut juga menuduh Israel dengan sengaja menargetkan 130 institusi kesehatan dan menghentikan layanan 20 rumah sakit di Jalur Gaza.
“Kami kehilangan banyak korban luka setiap hari karena kurangnya perawatan di rumah sakit Gaza,” katanya.
“Lebih dari 800.000 orang di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara tanpa makanan atau obat-obatan.”
Pertempuran kembali terjadi pada hari Jumat setelah gencatan senjata sementara di Gaza berakhir dan Israel kembali menyerukan warga Gaza untuk pindah ke selatan.
(Sumber: Washington Post, palinfo, CGTN)