"Setelah serangan malam ini di Paris, pikiran saya tertuju pada para korban, yang terluka dan orang-orang yang mereka cintai," tulis Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne di X, dilansir dari I24news.tv.
"Kami tidak akan menyerah pada terorisme. Tidak pernah," lanjutnya.
"Paris berduka atas serangan mengerikan ini," tulis Menteri Transportasi Clement Beaune di X. dikuti dari lemonde.fr.
Baca juga: Pasangan Turis Asal Amerika Mabuk Ditemukan Tidur di Atas Menara Eiffel
Penuturan saksi mata
Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan seorang sopir taksi yang menyaksikan kejadian itu.
"Ia lantas turun tangan," tambah Menteri Dalam Negeri Prancis.
Penyerang kemudian menyeberangi Sungai Seine dan menyerang orang lain dan melukai salah satunya dengan palu.
Polisi melakukan pengejaran dan menggunakan taser untuk menetralisir pria tersebut, yang kemudian ditangkap.
Jelang Olimpiade Paris
Insiden ini terjadi kurang dari delapan bulan sebelum Olimpiade di Paris.
Kejadin ini lantas memicu kekhawatiran mengenai langkah-langkah keamanan untuk menyambut acara olahraga global mendatang.
Baca juga: Peringati Satu Tahun Invasi Rusia, Menara Eiffel Nyalakan Lampu Bertajuk Bendera Ukraina
Prancis berada dalam kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan serangan sejak Oktober.
Saat itu, seorang guru ditikam hingga tewas di kota utara Arras oleh seorang mantan siswa yang berasal dari wilayah Ingushetia di Pegunungan Kaukasus, Rusia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)