News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sinyal Israel Tumbalkan Sandera yang Ditawan Hamas, Netanyahu: Tak Ada Peluang Semua Bisa Pulang

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlihat saat konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) setelah pertemuan mereka di Tel Aviv pada 17 Oktober 2023.

Tentara Israel saat itu dilaporkan menembakkan peluru tanpa pandang bulu, baik ke milisi maupun ke warga sipil mereka sendiri, saat menjalankan misi mengamankan area dari kehadiran Hamas.

Baca juga: Helikopter Apache Israel Tewaskan Tentaranya Sendiri dan Warga Sipil Saat Serangan Hamas?

Pengambilan gambar dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan pejuang Hamas menemani sandera Israel yang baru dibebaskan (berbaju merah muda) ke kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada 27 November 2023. Militer Israel mengatakan pada 27 November 2023 bahwa 11 sandera yang dibebaskan di Jalur Gaza telah kembali ke wilayah Israel. (KANTOR MEDIA HAMAS / AFP)

Keluarga Sandera Marah ke Pejabat Israel

Adapun beberapa kerabat sandera yang menghadiri pertemuan antara keluarga sandera dengan petinggi pemerintahan Israel tersebut, disebutkan sangat kritis (memberikan kritik tajam) terhadap pemerintah.

Dani Miran, yang putranya Omri diculik pada tanggal 7 Oktober, mengatakan kalau dia merasa kecerdasannya telah dihina oleh pertemuan tersebut.

Dia menyebut, pergi ke luar di tengah-tengah pertemuan tersebut.

“Saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut, namun keseluruhan kinerja ini buruk, menghina, berantakan,” katanya kepada Channel 13 Israel, dan mengatakan bahwa pemerintah telah membuat “lelucon” mengenai masalah ini.

“Mereka mengatakan ‘kami telah melakukan ini, kami telah melakukan itu.’ [Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya] Sinwar adalah orang yang memulangkan rakyat kami, bukan mereka. Saya marah karena mereka mengatakan bahwa mereka mendiktekan sesuatu. Mereka tidak mendikte satu gerakan pun.”

Pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai forum bagi para tawanan perang yang telah dibebaskan untuk menceritakan kepada para menteri tentang pengalaman mereka selama ditawan.

“Itu adalah pertemuan yang sangat bergejolak, banyak orang berteriak,” kata Jennifer Master, yang pasangannya Andrey adalah seorang tawanan perang.

Israel mengatakan sejumlah perempuan dan anak-anak masih berada di tangan Hamas, sementara keluarga dengan kerabat laki-laki dewasa yang ditahan menyerukan agar mereka tidak dilupakan.

“Kami semua berusaha memastikan orang yang kami cintai bisa pulang. Ada yang menginginkan perempuan yang tertinggal atau anak-anak yang tertinggal, dan ada pula yang mengatakan kami menginginkan laki-laki,” kata Guru kepada Channel 12 Israel.

(oln/Memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini