“Mereka bekerja sama dengan Inggris,” kata perwira itu.
“Kemudian, kami menyusun formula untuk kehadiran kami di Ukraina… kami hanya diberi cuti berbayar. Politisi pura-pura tidak melihat ini.”
Menurut Declassified, beberapa dari pasukan komando Polandia ini mungkin telah melatih anggota gerakan neo-Nazi ‘Azov’ – khususnya unit ‘Kraken’ yang berbasis di Kharkov – dalam menggunakan peluncur roket NLAW yang dipasok Inggris.
Postingan media sosial mengidentifikasi peran mereka hanya sebagai “instruktur dari negara-negara NATO.”
Buku Parafianowicz tampaknya mengkonfirmasi laporan media sebelumnya tentang pasukan komando NATO yang bertempur bersama pasukan Ukraina.
Pada April 2022, harian Prancis, Le Figaro mengklaim kalau pasukan SAS dan Delta Force telah mengobarkan “perang rahasia” atas nama Ukraina sejak awal invasi militer Rusia.
Tak lama setelah pengungkapan tersebut, The Times mengatakan sejumlah Pasukan Elite SAS telah kembali ke Ukraina untuk mengajari tentara Kiev cara mengoperasikan roket anti-tank buatan Inggris.
Desember lalu, sebuah publikasi militer Inggris mengakui bahwa hingga 300 Marinir Kerajaan Inggris telah dikerahkan ke Ukraina untuk “operasi terpisah.”
Dokumen rahasia Pentagon yang bocor pada bulan April tahun ini juga menunjukkan setidaknya 50 operator pasukan khusus Inggris masih aktif di Ukraina hingga bulan Maret.
(oln/rt/*)