News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Bakar Bantuan Makanan dan Minuman untuk Warga Sipil di Shejaiya di Bagian Utara Gaza

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di tengah ancaman kelaparan yang dihadapi setengah juta warga sipil Gaza, Tentara Israel memvideokan dirinya sedang membakar paket bantuan Internasional berupa makanan dan air di Shejaiya di Bagian Utara Gaza.

Tentara Israel Bakar Bantuan Makanan dan Air untuk Warga Sipil di Shejaiya di Bagian Utara Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Di tengah ancaman kelaparan yang dihadapi setengah juta warga sipil Gaza, Tentara Israel memvideokan dirinya sedang membakar paket bantuan Internasional berupa makanan dan air di Shejaiya di Bagian Utara Gaza.

Tentara IDF membakar bantuan kemanusiaan untuk warga sipil berupa persediaan makanan dan air di Shejaiya yang terkepung di bagian utara Gaza.

Saat membakar bantuan makanan dan minuman itu, terlihat wajah mereka puas dengan senyuman lebar tampak di salah satu wajah prajurit.

Mereka sendiri sengaja memfilmkan dan memposting aksi membakar makanan ini karena tidak ada konsekuensi apapun dari kebejatan kelakuan mereka ini.

Baca juga: AS Kirim 14.000 Peluru Tank ke Israel untuk Lanjutkan Perang Melawan Hamas di Gaza

Tentara Israel membakar bantuan perbekalan untuk warga sipil Gaza di Lingkungan Shujaiya, mereka membakar persediaan makanan dan air penting di sana dalam apa yang mereka sebut sebagai perayaan 'Hanukkah'.

Video tersebut muncul ketika kelaparan melanda Gaza karena tidak ada bantuan yang diizinkan masuk dan ribuan orang menghadapi kondisi yang mengerikan untuk mendapatkan makanan pokok dan air bersih.

Dikutip dari Metro, tentara Israel memfilmkan diri mereka sendiri membakar ‘persediaan makanan dan air’ di Gaza saat pertempuran terus berlangsung.

Media Inggris, Metro menyebut ini adalah momen yang menyedihkan ketika pasukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tampak membakar bantuan kemanusiaan di Gaza.

Baca juga: Pejabat Israel Sebut Perang di Gaza Bisa Berlangsung hingga 2 Bulan Lagi

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa pria berseragam IDF menyeringai ketika mereka membakar paket makanan dan tumpukan botol air di belakang truk pengangkut makanan.

Makanan itu adalah sumbangan dari organisasi nirlaba Euro-Med Human Rights Monitor, film tersebut diklaim diambil di lingkungan Shejaiya di Kota Gaza, yang digambarkan militer Israel sebagai pusat konflik di Gaza.

Mereka mengklaim, serangan semalam menghantam pusat komunikasi militer pejuang Hamas dan terowongan bawah tanah di Gaza selatan serta komando militer pejuang Hamas di Shejaiya, kata sebuah pernyataan militer IDF.

Pertempuran saat ini sedang berlangsung di beberapa lokasi, beberapa jam setelah AS memveto pemungutan suara mengenai gencatan senjata – yang merupakan momen penting bagi PBB – dan kemudian menyetujui penjualan darurat peluru tank ke Israel.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Perang Israel-Hamas, 17.700 Warga Gaza Tewas, 7.729 di Antaranya Anak-anak

Kata-kata tidak dapat menggambarkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah kantong Palestina.

Dengan hanya sedikit bantuan yang diperbolehkan masuk, dan pengiriman menjadi tidak mungkin dilakukan di sebagian besar wilayah tersebut, warga sipil terus menghadapi kekurangan makanan dan air.

Khan Younis, kota yang awalnya ditetapkan Israel sebagai kota aman bagi puluhan ribu warga Palestina yang melarikan diri ke utara, kini telah muncul sebagai garis depan peperangan terbaru.

Orang-orang di lapangan mendengar suara tembakan dan ledakan terus-menerus sepanjang malam ketika pesawat-pesawat tempur membombardir daerah-daerah di dalam dan sekitar kota selatan.

Baca juga: Dampak Perang Israel-Hamas, PBB: Penduduk Gaza Kelaparan Massal

“Ini tidak berhenti,” kata Radwa Abu Frayeh, warga Sipil yang tinggal dekat Rumah Sakit Eropa di Khan Younis.

“Ada pemboman, lalu ambulans berangkat untuk membawa kembali korban.”

Israel mengklaim telah memberikan instruksi rinci kepada warga sipil untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman, meskipun tentara Israel terus menyerang apa yang dikatakannya sebagai sasaran militan di seluruh wilayah tersebut.

Ribuan orang telah mengungsi ke kota selatan Rafah dalam beberapa hari terakhir – salah satu daerah terakhir di mana lembaga bantuan dapat mengirimkan makanan dan air.

Israel telah menetapkan wilayah sempit di garis pantai selatan yang tandus, Muwasi, sebagai zona aman, namun warga Palestina menggambarkan kondisi yang sangat padat dengan kurangnya tempat berlindung dan tidak adanya toilet.

'Saya sedang tidur di atas pasir. Dingin sekali,” kata Soad Qarmoot seorang warga sipil yang menggambarkan dirinya sebagai pasien kanker yang terpaksa meninggalkan rumahnya di kota utara Beit Lahiya.

(Sumber: Metro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini