Mengutip dari Reuters, kuburan-kuburan di pemakaman Gaza dirusak oleh militer Israel dalam serangan darat.
Jejak kendaraan yang lebar dan dalam bersilangan melintasi kuburan.
Ada banyak jejak kendaraan yang tampaknya bergerak bolak-balik di atas kuburan di sana.
Kendaraan militer telah melintasi banyak kuburan sehingga meninggalkan bekas seperti digali dari yang tadinya gundukan tanah menjadi puing-puing nisan yang rusak.
Batu nisan yang rusak berserakan di tanah. Kuburan pun berubah jadi terlihat seperti jalan kendaraan militer Israel.
IDF Pernah Jatuhkan Bom Besar di Atas Kuburan
Insiden militer Israel menyerang kuburan di Gaza ini bukan hal pertama kali terjadi.
Dikutip dari Anadolu Ajansi, Israel pada 2021 lalu, Israel pernah menghancurkan kuburan di Gaza bahkan dilakukan dengan bom ukuran besar lewat serangan udara.
Mereka pernah menjatuhkan bom di kompleks pemakaman di Gaza sehingga bekasnya membentuk kawah cekungan dengan kedalaman sekitar 6 meter.
Serangan Israel merusak banyak kuburan, restorasi kuburan tidak mungkin dilakukan di beberapa tempat, kata para pejabat Palestina.
Saat itu, kementerian Wakaf Palestina telah mengidentifikasi setidaknya enam kuburan Al-Tunisi, Ali bin Marwan, Sheikh Shaban, Al-Sifa, Jabalia Al-Balad, dan Al-Far di Jalur Gaza yang telah dirusak oleh bom Israel.
Lebih dari 200 kuburan rusak total, puluhan lainnya hancur sebagian, serta menyerang bangunan tempat tinggal yang berdekatan dengan kuburan.
Yang hancur total tidak ada sisa-sisa korban tewas, kata Nasrallah.
Terkejut dengan motif Israel menargetkan kuburan, Nasrallah mengatakan serangan itu tidak meninggalkan tempat yang aman di Gaza.
Hanya kebencian yang bisa menjelaskan alasan di balik penargetan kuburan.
“Saya tidak tahu mengapa orang mati dijadikan sasaran di kuburan mereka dan apa kesalahan mereka,” kata Nasrallah.
Karena kerusakan akibat bom tersebut, beberapa keluarga tidak menemukan satu pun jenazah orang yang mereka cintai karena pemboman besar-besaran tidak meninggalkan jejak jenazah keluarganya.
(Sumber: The New York Times, Reuters, X, Anadolu Ajansi)