Adapun berita penembakan sandera itu memicu unjuk rasa puluhan warga Israel di dekat markas militer IDF di Tel Aviv pada Jumat malam.
Para pengunjuk rasa meminta pemerintah segera bertindak untuk membebaskan semua warga Israel yang masih disander di Gaza.
Diminta lebih berhati-hati
Selepas kasus penembakan itu, tentara Israel di Gaza diminta untuk lebih berhati-hati ketika betemu dengan orang yang berpakaian sipil.
Juru Bicara IDF Jonathan COnricus mengatakan ada banyak kombatan di Gaza yang berpakaian seperti warga sipil.
Baca juga: Hamas Kembali Sergap Tentara Israel di Jalur Gaza, 15 Serdadu IDF Tewas
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berujar kematian tiga sandera itu adalah "tragedi yang tak bisa ditoleransi".
Dia menyebut Israel mendapat pelajaran atas peristiwa tersebut.
"Bersama dengan seluruh warga Israel, saya menundukkan kepala saya dalam kesedihan yang mendalam dan berdukacita atas meninggalnya tiga putra kesayangan kita yang diculik," kata Netanyahu.
Kata dia, seluruh warga Israel berdukacita pada malam itu.
"Belasungkawa saya untuk keluarga yang sedih di tengah masa-masa sulit mereka yang luar biasa."
Sementara itu, politikus Israel bernama Benny Gantz mengatakan hatinya hancur ketika mendengar berita penembakan itu.
"Kesedihan yang membersamai operasi militer ini makin besar karena peristiwa yang pelik ini," kata Gantz.
(Tribunnews/Febri)