News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dilarang Diekspor ke China, Kerang dan Wagyu Jadi Menu Khusus Jepang Galang Kekuatan ASEAN

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Jepang Fumio Kishida beserta istri, Presiden RI Jokowi dan pemimpin negara lainnya saat jamuan makan malam, Minggu (17/12/2023). Menu kerang dan daging wagyu disajikan secara eksklusif sebagai hidangan untuk pesta makan malam peringatan 50 tahun persahabatan ASEAN, Minggu (17/12/2023) malam.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menu kerang dan daging wagyu disajikan secara eksklusif sebagai hidangan untuk pesta makan malam peringatan 50 tahun persahabatan ASEAN, Minggu (17/12/2023) malam.

Diketahui kerang dan daging wagyu adalah komoditas yang dilarang diekspor ke China.

"Strategi PM Kishida menjual kebijakannya kepada para anggota ASEAN kemarin malam luar biasa, layaknya disebut marketer yang unggul dengan mengajukan wagyu khusus dan kerang khusus yang dilarang ekspor ke China," papar sumber Tribunnews.com seorang pejabat Jepang, Senin (18/12/2023).

Kemarin Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan "Ketika perpecahan dan konflik semakin mendalam di berbagai kawasan, dan dunia menghadapi berbagai krisis, kami akan bekerja sama erat dengan ASEAN untuk menghadapi hal ini."

Baca juga: Usai Pertemuan Jokowi-Kishida, Jepang Sepakat Lanjutkan Pembangunan MRT Jalur Timur-Barat

Pernyataan bersama tersebut menekankan penghormatan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia, dan menyatakan bahwa, dengan tujuan untuk berurusan dengan China, mereka akan "memperkuat kerja sama keamanan, termasuk di laut."

Presiden RI Joko Widodo sebagai ketua kelompok ASEAN memuji Kishida.

"ASEAN dan Jepang telah menjadi mitra yang dapat diandalkan selama 50 tahun terakhir dan kini dengan bentuk kerja sama baru yaitu dengan fokus pada bidang keamanan," kata Jokowi.

Selain itu PM Kishida mengungkapkan bahwa mempromosikan Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka (FOIP) sebagai mitra perdamaian dan stabilitas menjadi perhatian utama Jepang.

Menurut Kishida, pemerintah menekankan pendiriannya untuk melanjutkan pemberian Bantuan Penguatan Kapasitas Keamanan Kantor (OSA) kepada militer negara-negara yang berpikiran sama khususnya di ASEAN.

Untuk mengantisipasi KTT ini, Perdana Menteri Kishida telah berupaya mempersiapkan landasan sejak menjabat, termasuk mengunjungi tujuh negara anggota ASEAN.

Di tengah perselisihan dengan Tiongkok di Laut China Selatan, negara-negara seperti Filipina dan Vietnam mendirikan OSA pada tahun fiskal ini.

Baca juga: Jepang Hibahkan Kapal Patroli Senilai 9,53 Miliar Yen untuk Indonesia

Jepang bermaksud memperluas kerja sama di bidang keamanan dengan ASEAN yang diposisikan sebagai kawasan prioritas FOIP.

Dengan bangkitnya China, lingkungan keamanan di Asia Tenggara mengalami perubahan besar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini