TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang wilayah pegunungan provinsi Gansu di barat laut Tiongkok, media pemerintah Xinhua melaporkan.
Sementara itu, dikutip dari BBC, Survei Geologi AS (USGS) melaporkan angka berbeda.
USGS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 5,9 skala Richter dan kedalaman 10 kilometer.
Gempa terjadi pada Senin (18/12/2023) malam kemarin, dikutip dari Sky News.
Sedikitnya 111 orang tewas dan 220 lainnya luka-luka akibat gempa dahsyat tersebut.
Dan sejumlah bangunan rusak, BBC melaporkan.
Baca juga: Gunung Berapi Meletus di Reykjavik Islandia, Diawali Gempa Bumi, 4.000 Orang Dievakuasi
Pasokan listrik dan air juga terganggu di beberapa bagian wilayah tersebut.
China Earthquake Networks Center (CENC) melaporkan bahwa ada gempa susulan setelah itu, melanda wilayah Xinjiang, juga di sisi barat laut Tiongkok.
Tapi belum jelas apakah gempa susulan menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
CCTV, lembaga penyiaran pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa Presiden Xi Jinping telah menyerukan upaya pencarian dan penyelamatan habis-habisan untuk meminimalkan jumlah korban.
"Semua upaya harus dilakukan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, merawat korban luka pada waktu yang tepat, dan meminimalkan korban," kata Xi Jinping dalam sebuah pernyataan.
Para penyelamat menghadapi cuaca dingin saat melakukan upaya penyelamatan di wilayah pedesaan termiskin di Tiongkok tersebut.
Media lokal melaporkan suhu di bawah -13 derajat Celcius.
Baca juga: Gempa Bumi Susulan 4,1 Magnitudo di Tegal-Brebes, Warga Ketakutan
Rekaman menunjukkan tim penyelamat mencari di antara puing-puing bangunan yang runtuh.