Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Sebanyak 127 orang dinyatakan tewas sementara 700 orang dilaporkan terluka akibat bencana gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang kawasan pegunungan di barat laut China, tepatnya Provinsi Gansu pada Selasa (19/12/2023).
Gempa yang diindikasi sebagai gempa tipe sesar naik awalnya mengguncang Gansu pada Senin malam pukul 23.59 waktu setempat.
Tak berselang setelah itu sembilan gempa susulan berkekuatan M 3,0 ke atas hingga M 4,0 mulai melanda Provinsi Gansu dan sekitarnya.
Meski Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS mengkategorikan gempa Gansu sebagai gempa dangkal. Akan tetapi akibat magnitude yang dahsyat, gempa itu disebut-sebut sebagai yang terkuat di Negeri Tirai Bambu dalam beberapa tahun terakhir.
Hingga memicu kerusakan yang cukup parah seperti ambruknya rumah-rumah warga setempat, serta hancurnya beberapa infrastruktur air, listrik, transportasi, dan komunikasi.
"Pusat gempa terbaru ini berada 5 km dari perbatasan antara Gansu dan provinsi tetangganya.Getaran kuat terasa di banyak wilayah di provinsi Qinghai," kata kantor berita resmi Xinhua.
Mencegah bertambahnya korban jiwa, berbagai upaya penyelamatan dan bantuan dari berbagai pihak di China sedang berlangsung.
Untuk mempercepat proses evakuasi sekitar 2.200 personel penyelamat dari pemadam kebakaran provinsi serta tim penyelamat darurat profesional dikirim ke zona bencana.
Baca juga: Rekaman Video Gempa China, Magnitudo 6,2 di Provinsi Gansu, Gempa & Cuaca Dingin Kombinasi Mematikan
Sayangnya akibat suhu ekstrim yang mencapai 14 derajat celcius, tim penyelamat mengaku kesulitan untuk melakukan evakuasi. Media pemerintah menggambarkan upaya penyelamatan berpacu dengan waktu karena gelombang dingin terus melanda wilayah China.
“Kesulitan terbesar dalam operasi ini adalah suhu setempat yang renda. Cuaca dingin sangat menghambat upaya penyelamatan,” kata Pemimpin tim dari pusat penyelamatan bencana Gansu Hou Hputian, Wang Duo.
“72 jam pertama biasanya dianggap sebagai masa emas untuk penyelamatan, namun jangka waktu yang berharga tersebut dipersingkat karena Suhu di bawah titik beku menimbulkan tantangan terbesar bagi tim penyelamatan,” tambah Wang Duo sebagaimana dikutip dari CNN International.
Xi Jinping Sumbang 200 Juta Yuan
Presiden China Xi Jinping menyerukan "upaya sekuat tenaga" dalam pencarian, pertolongan, dan menjamin keselamatan para penyintas dan harta benda mereka.
Pemerintah China mengalokasikan dana sebesar 200 juta yuan serta mengirimkan tenda katun, mantel, selimut, dan ranjang lipat untuk mendukung upaya bantuan bencana di provinsi Gansu dan Qinghai yang dilanda gempa.
Taiwan Tawarkan Bantuan untuk Korban Gempa
Merespon bencana yang mengguncang China hingga menewaskan ratusan korban jiwa, pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan ucapan belangsungkawa pada pemerintah China.
Baca juga: Gempa Gansu, Lebih dari 120 Orang Tewas dalam Gempa Paling Mematikan di Tiongkok dalam 13 Tahun
Meski hubungan keduanya tengah memanas, namun Tsai Ing-wen mengungkap bahwa Departemen Pemadam Kebakaran Taiwan telah membentuk tim pencarian dan penyelamatan (SAR) yang terdiri atas 10 orang, empat anjing dan 13 ton perbekalan yang siap dikirim ke China jika diminta.
"Kami ikut mendoakan semoga mereka yang terdampak mendapat bantuan yang dibutuhkan dan berharap akan pemulihan cepat. Taiwan siap untuk memberikan bantuan sebagai upaya tanggap bencana," kata Tsai.