TRIBUNNEWS.COM - Polisi di Meksiko mengatakan orang-orang bersenjata api melakukan penembakan di sebuah tempat anak-anak muda berkumpul untuk perayaan menjelang Natal.
Penembakan itu terjadi di Salvatierra, Guanajuato, Meksiko, pada Minggu (18/12/2023) dini hari.
Akibat penambakan tersebut, 12 orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Wali kota setempat mengatakan bahwa para korban tidak memiliki hubungan dengan kelompok kejahatan mana pun.
Hingga saat ini para korban serangan tersebut belum disebutkan secara resmi.
Akan tetapi, surat kabar lokal mengatakan salah satu korban yang mengalami luka-luka adalah anggota grup musik bernama Dinastia Cornejo, dikutip dari BBC.
Baca juga: Sosok Pelaku Penembakan Massal di Las Vegas, Profesor di Universitas Nevada
Di halaman Facebook-nya, grup musik ini meminta masyarakat untuk mendonorkan darahnya ke rumah sakit setempat.
Di antara korban tewas terdapat dua wanita. Sebagian besar korban dikatakan berusia antara 17 dan 35 tahun.
Kronologi Kejadian
Media lokal melaporkan bahwa sekelompok sekitar 40 orang yang sebagian besar adalah anak muda berkumpul pada Sabtu malam.
Mereka berkumpul di sebuah bekas peternakan yang diubah menjadi tempat sewa.
Di peternakan tersebut, mereka merayakan Las Posadas.
Las Posadas merupakan sebuah tradisi yang dirayakan antara tanggal 16 dan 24 Desember.
Dalam acara tersebut, para peserta memerankan kembali perjalanan Maria dan Yusuf dari Nazareth ke Betlehem.
Seseorang yang berada di pesta tersebut tetapi meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan kepada AFP bahwa sekitar enam pria bersenjata panjang memasuki tempat tersebut, dikutip dari CBS News.
"Kami menyadari mereka tidak diundang, dan ketika ditanya siapa mereka, mereka mulai menembak," katanya.
Sebagai infromasi, Guanajuato adalah negara bagian yang memiliki jumlah pembunuhan tertinggi antara bulan Januari dan September tahun ini.
Menurut para pengamat kekerasan, sebagian besar penyebabnya adalah geng-geng kriminal yang mencuri bahan bakar dan saling bertarung demi menguasai wilayah dan akses terhadap jaringan pipa minyak.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)