News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan PM Pakistan, Imran Khan Kampanye dari Balik Jeruji, Manfaatkan AI, Pertama di Asia Selatan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan Kampanye dari Balik Jeruji, Manfaatkan AI. - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI)

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara, berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI.

Khan menyampaikan pidato di rapat umum secara virtual menggunakan klip audio yang dibuat dengan AI.

Pidato Imran Khan dibuat berdasarkan pada catatannya di penjara.

Kampanye Imran Khan menggunakan teknologi AI ini menurut Al Jazeera adalah acara pertama yang diadakan di negara Asia Selatan.

Lewat klip tersebut, Khan berpidato dengan berdurasi empat menit pada Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Mantan PM Pakistan, Imran Khan Terancam Hukuman Mati karena Ungkap Rahasia Negara

Videonya menampilkan gambar Imran Khan yang dihasilkan AI, serta foto-foto dari demonstrasi Tehreek-e-Insaaf (PTI) Pakistan sebelumnya dan pidato-pidatonya sebelumnya.

Dikutip dari Time, partai Imran Khan tidak diizinkan mengadakan kampanye di Pakistan padahal bulan Februari mendatang pemilu sudah dimulai.

Pemilu Pakistan dijadwalkan akan berlangsung pada 8 Februari 2023.

PTI mengatakan konsep kampanye virtualnya telah menarik lebih dari lima juta penayangan di platform media sosial, termasuk YouTube, Facebook, dan Twitter.

Baca juga: Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Kembali Ditahan selama 2 Minggu

"Partai kami tidak diperbolehkan mengadakan demonstrasi," terdengar suara yagn dihasilkan AI, dengan wajah Imran Khan.

"Orang-orang kami diculik dan keluarga mereka dilecehkan," lanjutnya.

"Sejarah akan mengingat pengorbanan Anda," ucap suara kaku dari klip AI itu.

Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan Kampanye dari Balik Jeruji, Manfaatkan AI. - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) (Twitter/X)

Pernyataan tersebut mengacu pada tindakan keras pemerintah terhadap PTI selama berbulan-bulan.

Selama waktu-waktu itu, puluhan pemimpin partai ditangkap atau "dipaksa keluar" dari organisasi tersebut.

Imran Khan sendiri telah di penjara sejak Agustus kemarin, menyusul putusan bersalah dalam kasus penjualan ilegal hadiah negara yang diterimanya sebagai perdana menteri pada 2018 hingga 2022.

Baca juga: Imran Khan Jalani Interogasi 4 Jam di Kantor Biro Akuntabilitas Pakistan soal Kasus Al Qadir Trust

Meski mendapat jaminan dalam kasus tersebut, Imran Khan tetap ditahan setelah didakwa diduga membocorkan rahasia negara.

Imran Khan telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

Ia mengatakan bahwa kasus-kasus yang menimpanya adalah taktik pemerintah dan militer yang berkuasa untuk menghalangi dia dan partainya ikut serta dalam pemilu bulan Februari.

Sambungan Internet Terputus

Sempat ada laporan pemadaman internet di berbagai wilayah di Pakistan saat tim Imran Khan menggelar kampanye virtual tersebut.

Partai oposisi menuduh pemerintah menyebabkan gangguan internet untuk mencegah pendukung Imran Khan menonton pidato virtualnya.

Mantan perdana menteri Pakistan, Imran Khan memberi isyarat setelah tiba di kantor kepaniteraan di Pengadilan Tinggi Lahore. - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) (ARIF ALI / AFP)

Beberapa pengguna melaporkan pemadaman internet saat siaran langsung pidato tersebut berjalan.

Situasi ini pun dikonfirmasi oleh NetBlocks, sebuah perusahaan pelacakan internet.

"Metrik menunjukkan platform media sosial utama dibatasi di Pakistan selama (hampir) 7 jam pada Minggu (17/12/2023) malam selama pertemuan politik online," kata perusahaan itu dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter.

"Insiden ini konsisten dengan contoh sensor internet sebelumnya yang menargetkan pemimpin oposisi Imran Khan dan partainya PTI," lanjut cuitan NetBlocks.

Baca juga: Polisi Pakistan akan Geledah Rumah Imran Khan di Lahore setelah Dituduh Lindungi Teroris

Otoritas Telekomunikasi Pakistan Beri Bantahan

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (18/12/2023), Otoritas Telekomunikasi Pakistan membantah pemadaman internet dan mendesak media untuk berhati-hati dalam menyebarkan "berita yang belum dikonfirmasi" tentang hal tersebut.

Kampanye Inovatif

Sementara itu, Aktivis kebebasan berpendapat di Pakistan, Usama Khilji, memuji metode PTI yang "inovatif" dalam mengadakan acara virtual untuk menghindari larangan unjuk rasa.

"Dengan tindakan keras penuh terhadap hak kebebasan berserikat dan berpendapat PTI melalui penangkapan pimpinan, penggunaan kecerdasan buatan oleh partai tersebut untuk menyiarkan pidato virtual yang menggunakan kata-kata ketuanya yang dipenjara dan mantan Perdana Menteri Imran Khan menandai titik baru dalam penggunaan tersebut. teknologi dalam politik Pakistan," katanya kepada Al Jazeera.

Baca juga: Imran Khan Sebut Ada Pihak yang Takut Dirinya Menangkan Pemilu Pakistan

Khilji menambahkan catatan agar para pemimpin politik dan partai yang menggunakan alat AI tetap berhati-hati untuk kampanye mereka.

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (tengah) pergi setelah menghadap Mahkamah Agung di Islamabad pada 24 Juli 2023. - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) (Aamir QURESHI / AFP)

Imran Khan dan Kemungkinan Hukuman Mati

Sebelumnya, pada bulan Oktober kemarin, Pengadilan Pakistan mendakwa Imran Khan atas tuduhan terkait pengungkapan rahasia resmi setelah dia digulingkan dari jabatannya pada tahun 2022.

Imran Khan bisa menghadapi kemungkinan hukuman mati.

Selain itu, Imran Khan juga kemungkinan besar tidak akan bisa mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen pada bulan Januari mendatang.

Pasalnya, Khan dan rekan dekatnya, Shah Mahmood Qureshi dan wakil pemimpin partai oposisi Khan, Partai Tehreek-e-Insaf, Pakistan akan diadili minggi ini di penjara dengan keamanan tinggi di kota garnisun Rawalpindi, dikutip dari AP News.

Salah satu pengacara Khan, Umair Niazi mengatakan tuduhan tersebut membawa hukuman mulai dari penjara seumur hidup hingga hukuman mati, dikutip dari Hindustan Times.

Akan tetapi, Niazi yakin Khan dan Qureshi akan dibebaskan.

Menurutnya, Khan dan Qureshi tidak melakukan kesalahan apa pun.

Baik Khan maupun Qureshi juga telah membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Imran Khan Tuduh Militer Pakistan Perintahkan Penangkapannya

Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan telah dijebloskan kembali ke tahanan selama dua minggu atas tuduhan membocorkan rahasia negara, kata pengacaranya.

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan memberi isyarat saat berbicara saat wawancara dengan AFP di kediamannya di Lahore pada 18 Mei 2023.  - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI)(Arif ALI / AFP)

Penahanan Khan diperpanjang hingga 13 September 2023 untuk menyelidikinya.

Imran Khan dituduh mempublikasikan 'kabel rahasia' yang dikirim oleh duta besar Pakistan untuk Amerika Serikat dan menggunakannya untuk keuntungan politik.

Kabel rahasia yang dimaksud di sini merupakan diplomatic cable juga dikenal sebagai diplomatic telegram merupakan pesan rahasia berbasis teks yang dipertukarkan antara misi diplomatik.

Istilah kabel berasal dari masa ketika media komunikasi hanya telegraf.

"Kami telah mengajukan permohonan jaminan ke pengadilan dan akan disidangkan pada hari Sabtu," kata pengacara Khan, Naeem Haider Panjutha.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini