- Menhan Rusia ungkap Moskow tingkatkan produksi tank
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pada pertemuan yang sama bahwa Rusia telah meningkatkan produksi tank sebesar 5,6 kali lipat sejak dimulainya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Moskow juga telah memasang ladang ranjau seluas 7.000 km persegi di sepanjang 2.000 km (1.250 mil) di garis depan.
Baca juga: Putin Bandingkan Perang Rusia-Ukraina dengan Agresi Israel di Jalur Gaza
- Senat AS ogah berikan persetujuan paket bantuan lagi ke Ukraina
Senat AS enggan memberikan suara untuk paket bantuan tambahan ke Ukraina atau meningkatkan keamanan perbatasan AS sebelum awal tahun depan.
"Para perunding kami akan bekerja sangat keras selama masa istirahat bulan Desember dan Januari, dan tujuan kami adalah menyelesaikan sesuatu segera setelah kami kembali," kata Pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer kepada wartawan.
- 14 warga negara Rusia, Belarusia, Ukraina divonis terlibat spionase
Pengadilan Polandia memvonis 14 warga negara Rusia, Belarusia, dan Ukraina karena mempersiapkan tindakan sabotase atas nama Moskow sebagai bagian dari jaringan mata-mata.
Para terdakwa bulan lalu didakwa melakukan tindakan spionase seperti mempersiapkan penggelinciran kereta api yang membawa bantuan ke negara tetangga Ukraina, dan memantau fasilitas militer dan infrastruktur penting di negara anggota NATO tersebut.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-658: AS Gelontorkan Bantuan Militer Rp 3,12 T untuk Ukraina
- Kepala HAM PBB sebut Rusia gagal ambil tindakan untuk lindungi warga sipil
Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan ada "kegagalan besar" Rusia dalam mengambil tindakan yang memadai untuk melindungi warga sipil di Ukraina dan ada indikasi bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang.
Turk mengatakan pemantauan kantornya menunjukkan "pelanggaran berat terhadap hukum hak asasi manusia internasional, pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan kejahatan perang, terutama oleh pasukan Federasi Rusia"
- AS keluarkan sanksi baru terhadap 10 entitas dan 4 indivisu di Iran, Malaysia, Hong Kong, dan Indonesia
AS telah mengeluarkan sanksi baru terhadap 10 entitas dan empat individu yang berbasis di Iran, Malaysia, Hong Kong dan Indonesia yang dituduh mendukung produksi drone Iran, kata Departemen Keuangan.
Washington telah lama menuduh Teheran memasok senjata semacam itu ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, namun Iran membantahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)