TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-665 pada Rabu (20/12/2023).
Rusia melancarkan serangan udara kelima bulan ini, yang menargetkan Kyiv.
Serangan terbaru terjadi pada Selasa (19/12/2023) malam.
Militer Ukraina mengaku sistem pertahanan udara Ukraina menghancurkan semua senjata yang mendekati Kyiv.
"Menurut informasi awal, tidak ada korban jiwa atau kerusakan di ibu kota," ungkap Kepala Administrasi militer Ukraina, Serhiy Popko, melalui aplikasi Telegram, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-664, Biden Mau Kasih Paket Bantuan Lagi ke Zelensky
Inilah update perang Rusia-Ukraina hari ke-665 pada Rabu (20/12/2023) lainnya:
- Zelensky yakin AS tidak mengkhianati Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berupaya mempertahankan dukungan Barat yang dalam beberapa pekan terakhir mulai gagap.
Dalam konferensi pers akhir tahun, Zelensky mengaku yakin bahwa dukungan finansial dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan terus berlanjut.
"Saya yakin AS tidak akan mengkhianati kami," ucapnya.
Seruan itu merupakan jawaban Zelensky atas laporan mengenai keretakan hubungannya dengan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi.
- Zelensky sebut Rusia belum dapat apa-apa tahun ini
Lebih lanjut, Zelensky juga menyebut bahwa di medan perang, sampai saat ini Rusia belum mendapat hasil apa pun.
Ia menambahkan bahwa taktik medan perang dapat diubah setelah "pertimbangan yang cermat" terhadap hasil operasi militer tahun ini.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-662: Sopir Truk Ukraina Tewas di Perbatasan Polandia
- Zelensky sebut jika Trump menang Pilpres AS 2024, jalan perang Rusia-Ukraina bisa berubah
Dalam pernyataan lain, Zelensky menyinggung soal Donald Trump.
Katanya, jika Trump terpilih dan menang pemilihan presiden AS 2024 mendatang, posisinya bisa saja mengubah jalannya perang di Ukraina secara signifikan.
"Jika kebijakan presiden berikutnya, siapa pun dia, berbeda terhadap Ukraina, lebih dingin atau lebih ekonomis, saya pikir sinyal-sinyal ini akan berdampak sangat kuat pada jalannya perang," tutur Zelensky.
- Ada usulan mobilisasi tentara Ukraina
Militer Ukraina baru saja mengusulkan diadakannya mobilisasi sekitar 450.000-500.000 warga Ukraina.
BPengerahan warga untuk bergabung ke angkatan bersenjata bisa saja akan menandai peningkatan dramatis perang di Ukraina.
Tapi, Zelensky mengakui bahwa rencana ini sangat sensitif.
"Ini akan didiskusikan antara militer dan pemerintah, sebelum diputuskan apakah akan mengirimkan proposal tersebut ke parlemen," urai Zelensky.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-660: Uni Eropa Putuskan Mulai Perundingan Keanggotaan Ukraina
- Putin klaim pasukannya punya momentum
Sementara itu di Moskow, Presiden Rusia, Vladimir Putin menyerukan kepada para pejabat di Kementerian Pertahanan bahwa Moskow tidak akan menyerahkan "apa yang menjadi milik kita".
Putin pun mengklaim bahwa saat ini pasukannya punya momentum di perang Ukraina.
"Pasukan kami memegang inisiatif ini," ucap Putin, selama pertemuan akhir tahun dengan pimpinan pertahanan Rusia.
"Kami secara efektif melakukan apa yang kami anggap perlu, dan melakukan apa yang kami inginkan," jelas Putin.
- Menhan Rusia ungkap Moskow tingkatkan produksi tank
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pada pertemuan yang sama bahwa Rusia telah meningkatkan produksi tank sebesar 5,6 kali lipat sejak dimulainya "operasi militer khusus" di Ukraina.
Moskow juga telah memasang ladang ranjau seluas 7.000 km persegi di sepanjang 2.000 km (1.250 mil) di garis depan.
Baca juga: Putin Bandingkan Perang Rusia-Ukraina dengan Agresi Israel di Jalur Gaza
- Senat AS ogah berikan persetujuan paket bantuan lagi ke Ukraina
Senat AS enggan memberikan suara untuk paket bantuan tambahan ke Ukraina atau meningkatkan keamanan perbatasan AS sebelum awal tahun depan.
"Para perunding kami akan bekerja sangat keras selama masa istirahat bulan Desember dan Januari, dan tujuan kami adalah menyelesaikan sesuatu segera setelah kami kembali," kata Pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer kepada wartawan.
- 14 warga negara Rusia, Belarusia, Ukraina divonis terlibat spionase
Pengadilan Polandia memvonis 14 warga negara Rusia, Belarusia, dan Ukraina karena mempersiapkan tindakan sabotase atas nama Moskow sebagai bagian dari jaringan mata-mata.
Para terdakwa bulan lalu didakwa melakukan tindakan spionase seperti mempersiapkan penggelinciran kereta api yang membawa bantuan ke negara tetangga Ukraina, dan memantau fasilitas militer dan infrastruktur penting di negara anggota NATO tersebut.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-658: AS Gelontorkan Bantuan Militer Rp 3,12 T untuk Ukraina
- Kepala HAM PBB sebut Rusia gagal ambil tindakan untuk lindungi warga sipil
Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan ada "kegagalan besar" Rusia dalam mengambil tindakan yang memadai untuk melindungi warga sipil di Ukraina dan ada indikasi bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang.
Turk mengatakan pemantauan kantornya menunjukkan "pelanggaran berat terhadap hukum hak asasi manusia internasional, pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, dan kejahatan perang, terutama oleh pasukan Federasi Rusia"
- AS keluarkan sanksi baru terhadap 10 entitas dan 4 indivisu di Iran, Malaysia, Hong Kong, dan Indonesia
AS telah mengeluarkan sanksi baru terhadap 10 entitas dan empat individu yang berbasis di Iran, Malaysia, Hong Kong dan Indonesia yang dituduh mendukung produksi drone Iran, kata Departemen Keuangan.
Washington telah lama menuduh Teheran memasok senjata semacam itu ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, namun Iran membantahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)