TRIBUNNEWS.COM - Pada minggu minggu pertama sejak serangan 7 Oktober, Israel manjatuhkan bom buatan Amerika Serikat yaitu MK-84 di Gaza.
MK-84 merupakan bom buatan Amerika Serikat yang memiliki berat 2.000 pon atau sekitar 900 Kg.
Menurut laporan New York Times, bom-bom ini telah digunakan sebanyak 200 kali.
Sementara menurut pakar militer, bom sebesar 900 Kg hampir tidak pernah dijatuhkan di daerah padat penduduk, dikutip dari NDTV.
Namun Israel menggunakan bom MK-84 untuk menyerang Gaza yang merupakan salah satu negara terpadat di dunia.
Gaza dihuni lebih dari dua juta orang hidup berdesakan di lahan seluas 362 kilometer persegi.
Baca juga: Sebut Saran AS Amit-amit, Menteri Israel: Bubarkan Kabinet Perang Kalau Serangan Mengendur ke Gaza
Bom ini memiliki dampak yang sangat besar, sehingga hukum humaniter internasional melarang menggunakan bom ini untuk melakukan serangan tanpa pandang bulu.
Mantan penyelidik kejahatan perang di PBB, Marc Garlasco mengatakan keganasan pemboman Israel pada bulan pertama perang ini tidak pernah ia lihat sejak Vietnam.
Ia juga mengatakan saat kedua perang Irak, AS hanya menjatuhkan bom ini selama satu kali.
“Bahkan dalam kedua perang Irak, kepadatannya tidak pernah sepadat ini,".
Bom seberat 900 Kg ini diduga sebagai penyebab banyaknya korban jiwa di Gaza.
Menurut The New York Times, Israel memiliki bom GBU-39 dan MK-84.
Baca juga: WHO Sebut Gaza Seperti Neraka, 300 Orang Meninggal Setiap Hari
GBU-39 merupakan bom yang jauh lebih presisi dan dapat menyerang sasaran di bawah tanah.
Oleh karena itu, Israel mengeklaim menggunakan bom ini untuk menyerang teeowongan Hamas.