Profesor Militer China: Aksi Houthi Yaman Tantang AS di Laut Merah Adalah 'Bantuan Besar' Bagi Beijing
TRIBUNNEWS.COM - Xiao Yunhua, seorang profesor di akademi militer terkemuka di Beijing memberikan analisis dan ulasan yang berpokok pada perlawanan milisi Ansarallah (Houthi) Yaman terhadap Amerika Serikat (AS) di Laut Merah adalah keuntungan nyata bagi Tiongkok.
Diketahui, Houthi yang berbasis di Yaman membuka front baru di aspek maritim saat mendeklarasikan perang dan memblokade Laut Merah terhadap kapal-kapal berentitas Israel, akhir November silam.
Aksi Houthi itu dinyatakan sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi pembebasan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.
Baca juga: AS Kelabakan, Arab Saudi dan UEA Ogah Gabung Satgas Maritim Laut Merah Buat Perangi Houthi
Xiao Yunhua menyebut, serangan drone dan rudal Houthi di Selat Bab al-Mandab, di selatan koridor Laut Merah, belakangan tidak hanya menargetkan kapal kontainer Israel tetapi juga kapal berbendera Eropa.
Adapun Houthi menyebut, hanya menyerang kapal-kapal berentitas Israel, termasuk milik negara-negara yang mereka anggap sebagai sekutu Tel Aviv dan memberi bantuan ke tentara Israel untuk menghancurkan Gaza.
Baca juga: Cawe-cawe AS di Laut Merah, Kebodohan Lawan Houthi yang Bahayakan Satu Dunia Demi Israel
“Itu berarti Houthi telah mengubah blokade awal mereka terhadap Israel menjadi blokade terhadap Barat,” kata Xiao Yunhua yang merupakan profesor di Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada Senin pekan ini dalam komentar yang diunggah ke Douyin, aplikasi TikTok di Tiongkok.
Dari sudut pandang Beijing, menurut Xiao, ancaman Houthi terhadap keamanan jalur pelayaran internasional merupakan peluang untuk menggandakan jaringan kereta api Tiongkok dari Asia ke Eropa.
“Inilah strategi internasional kami untuk memutuskan hegemoni AS, melemahkan kekuatan laut AS, dan mendorong multipolaritas global,” ujarnya kepada 500.000 pengikutnya di aplikasi tersebut.
“Di satu sisi, Houthi telah memberikan bantuan besar kepada kita, Tiongkok,” kata Xiao.
Universitas Pertahanan Nasional PLA dijalankan oleh pimpinan Komisi Militer Pusat, yang diketuai oleh ketua Partai Komunis Xi Jinping.
Universitas ini adalah institusi pendidikan militer tertinggi di negara tersebut.
Video Xiao menerima 16.000 suka—yang paling populer di akunnya sejauh ini—dan lebih dari 1.000 komentar yang mendukung analisisnya.
Baca juga: Ancaman Houthi Bikin Satpam Bersenjata Panen Emas di Laut Merah, AS Tawarkan Jasa Marinir Terlatih?
Eskalasi di Selat Bab Al-Mandab
Selat Bab el-Mandeb selebar 18 mil mengarah ke Terusan Suez, merupakan lokasi aliran perdagangan miliaran dolar setiap tahunnya.