TRIBUNNEWS.COM -- Kerugian besar dialami oleh Rusia setelah kapal pendarat Novocherkassk ditenggelamkan oleh angkatan udara Ukraina.
Paling tidak sebanyak 33 tentara Angkatan Laut dinyatakan hilang dan 19 pelaut lainnya mengalami luka-luka berat.
Tidak hanya itu, kapal sedianya mendaratkan sejumlah amunisi dan artileri yang baru didatangkan dari Iran di Pelabuhan militer Feodosiia, Krimea, wilayah yang telah dikuasai Rusia.
Baca juga: Spion Barat Terus Mengintai Targetkan Curi Teknologi Militer Rusia Bila Perlu Membunuh Ahli Senjata
Media asal Ukraina Pravda mengklaim serangan yang terjadi pada saat Hari Natal, Senin (25/12/2023) malam sampai Selasa (26/12/2023) menyebabkan kerusakan fatal pada kapal.
Mengutip dari Astra, Pravda menyebut sebanyak 77 pelaut berada di kapal tersebut saat penyerangan terjadi pada malam 25-26 Desember.
"Selain mereka yang hilang, 19 pelaut lainnya mengalami luka-luka," demikian tulis Pravda.
Sebelumnya Russia Today memberitakan angkatan bersenjata Krimea versi Rusia mengklaim satu orang tewas dalam serangan tersebut.
Rusia juga mengatakan bahwa dua jet tempur SU-24 yang menyerang kawasan pelabuhan militer telah ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara Rusia.
Disebutkan oleh Pravda, Sergei Aksyonov, pemimpin boneka Krimea yang ditunjuk Rusia, sebelumnya melaporkan satu warga sipil tewas dan empat lainnya luka-luka akibat serangan di pelabuhan tersebut.
Fakta adanya pelaut di kapal Novocherkassk pada saat penyerangan juga dilaporkan sebelumnya oleh Agentstvo, media Rusia lainnya.
Dikatakan bahwa setidaknya dua petugas mungkin berada di kapal pada saat serangan terjadi.
Baca juga: Pertempuran Sengit di Hari Natal: Kapal Rusia Hancur Dirudal, Dua SU-24 Ukraina Jatuh
Saluran Telegram mengklaim bahwa sebuah kapal yang membawa amunisi Iran telah diledakkan, dan kebakaran terjadi di pelabuhan.
"Warga melaporkan bahwa mereka mendengar dentuman keras dan melihat kepulan asap. Ada yang menulis bahwa jendela rumah mereka bergetar. Lalu lintas di Jembatan [Krimea] telah dihentikan. Belum ada informasi resmi," laporan tersebut menambahkan.
Saluran Telegram Angin Krimea menulis bahwa sebuah kapal yang membawa amunisi dari Iran telah diledakkan di pelabuhan Feodosiia.
Kutipan dari Aksyonov: "Serangan musuh dilakukan di wilayah Feodosiia. Area pelabuhan dikepung. Untuk saat ini, ledakan telah berhenti, dan api telah dapat dipadamkan.
Semua layanan khusus bekerja di lokasi kejadian. Penghuni beberapa bangunan akan direlokasi." (Pravda/Russia Today/Agentsvo)