"Berbagai tindakan untuk mencegah infeksi Leishmania di kalangan tentara (sedang) dilakukan di berbagai unit," kata juru bicara itu, dikutip dari Anadolu.
"Lembar penjelasan mengenai masalah ini dan persiapan obat nyamuk didistribusikan kepada tentara di unit lapangan," tambahnya.
Beberapa tentara dikirim untuk melakukan tes laboratorium, yang hasilnya belum terlihat.
Sedangkan yang lainnya, aktivitas operasional mereka dihentikan dan mereka dipindahkan ke klinik dermatologi karena parahnya penyakitnya.
Baca juga: Pertama Kali, Israel Rilis Video Mujahidin Brigade Al-Qassam Sujud Menjelang Kematiannya
Hamas Palestina vs Israel
Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 21.672 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (31/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel