News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Jepang

Cerita WNI di Jepang: Kami Semua Lari ke Bukit Saat Ada Peringatan Tsunami

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berdiri di dekat retakan besar di trotoar setelah mengungsi ke jalan di kota Wajima, prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024, setelah gempa bumi besar berkekuatan 7,5 melanda wilayah Noto di prefektur Ishikawa pada sore hari. Gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter menghantam Jepang tengah pada tanggal 1 Januari setelah serangkaian gempa bumi dahsyat yang merusak rumah-rumah, menutup jalan raya dan mendorong pihak berwenang mendesak masyarakat untuk lari ke tempat yang lebih tinggi.

Pada Senin malam, Jepang telah menurunkan tingkat “peringatan tsunami besar” untuk wilayah Noto menjadi “peringatan tsunami” yang lebih rendah, lapor kantor berita Reuters.

Peringatan tsunami juga tetap berlaku di Prefektur Niigata dan Toyama.

WNI: Kami Lari ke Bukit

Rizal Sokobiki, salah satu dari 18 WNI yang terpaksa bermalam di atas bukit setelah gempa mengatakan listrik padam dan masih ada gempa susulan sehingga mereka memilih bertahan di luar ruangan.

Belasan WNI itu bekerja di kapal perikanan dan tinggal di asrama yang terletak di tepi pantai.

“Jaraknya dari laut itu dekat sekali, cuma 200 meter kelihatan laut dari asrama menuju bukit. Karena ada peringatan tsunami jadi lari semua ke atas bukit,” jelas Rizal Sokobiki, WNI asal Tuban, Jawa Timur kepada wartawan Sri Lestari yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Rizal menyebutkan lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah berjarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Ia mengatakan hanya membawa sedikit air minum dan jajanan untuk bekal bermalam.

Hingga wawancara dilakukan pada Senin (01/01) pukul 22.20 waktu setempat, ia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah Jepang.

Ketika gempa terjadi ia bersama rekan-rekannya tengah beristirahat di asrama karena tidak bertugas di laut.

“Semua anak-anak sedang istirahat di kamar masing-masing, ada yang sedang makan berhamburan lari semua.”

Selama dua tahun bekerja di Ishikawa, ia mengatakan baru kali ini merasakan gempa yang cukup besar.

Gempa yang Menakutkan

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini