Nagwa yang tinggal di tepi sungai merasa khawatir dan memilih menginap di tempat pengungsian yang disediakan pemerintah karena rumahnya hanya 2 lantai.
“Sejumlah orang akan pulang tapi kami akan menginap karena kami tidak yakin apa yang akan terjadi, karena setidaknya hingga 2 jam lalu masih ada gempa yang cukup kuat.
"Bahkan atap kami terbuat dari baja dan masih goyang. Saya tinggal selama 20 tahun di Ishikawa dan baru mengalami yang seperti ini.”
Peringatan Tsunami
WNI lain yang tinggal di Prefektur Tottori, Melli Suryanty mengatakan sempat ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah bersama dengan keluarganya.
“Ketika bunyi sirene/alarm kami sekeluarga langsung turun bersama tetangga yang dari Ethiopia.
"Peringatan tsunami disampaikan melalui pengeras suara dan diminta menjauh dari bibir pantai, mencari tempat yang aman. Alhamdulillah kami aman dan selamat.”
Melly dan keluarga kembali ke apartemen setelah gempa susulan mereda.
Cerita WNI Berada di Mall saat Gempa Guncang Jepang, Atap Roboh, Kamar Berantakan, Ada Gempa Susulan
PDIP Diminta Tak Lempar Kesalahan ke Prabowo soal Kenaikan PPN 12%: Presiden hanya Menjalankan
Berita Populer
-
-
Cara Baru Ukraina Samai Rusia, Pakai Robot Walau Kalah Jumlah dari Pasukan Putin
-
Ditekan Uni Eropa, Qatar Gertak Balik: Ancam Setop Pasokan Gas Jika Paksakan UU Baru
-
Dibombardir Israel, Jabalia Kini Jadi ‘Kota Hantu’, Rumah Hancur Hingga Bermil-mil Jauhnya
-
5 Insinyur Indonesia Diajukan ke Polisi Korsel, Diduga Bocorkan Rahasia Teknologi Jet Tempur KF-21
-
Tragedi Magdeburg: Arab Saudi Sudah Beri Peringatan, Jerman Malah Mengabaikan
Berita Terkini
-
Tak Mau Belajar dari Kesalahan, Depot Minyak Rusia Dibakar Kedua Kalinya oleh Ukraina
-
Tanpa Gencatan Senjata saat Natal, Zelensky Tuduh Hungaria Sok-sokan, Harapan Paus Fransiskus Pupus
-
Apa saja tradisi selain Natal yang digelar setiap bulan Desember?
-
Cara Baru Ukraina Samai Rusia, Pakai Robot Walau Kalah Jumlah dari Pasukan Putin
-
Perjalanan 60 tahun Shinkansen yang mengubah Jepang