Ibu Kota Ukraina Bermandi Cahaya Bom, Rusia Luncurkan Serangan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Kiev
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan meluncurkan rudal hipersonik Kinzhal ke ibu kota Ukraina, Kiev Selasa (2/1/2024) dini hari.
Pihak Angkatan Udara menjelaskan, serangan rudal terbaru Rusia ke teritorial utama Ukraina itu, menembakkan setidaknya 10 rudal Kinzhal, atau “Dagger,”.
Baca juga: Ngeri, Rusia Kini Mampu Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Ukraina Cuma Pakai Jet Sukhoi Su-34
"Rudal diluncurkan dari udara ke Kyiv pada Selasa dini hari sekitar pukul 07.30 waktu setempat (12.30 ET) sebagai bagian dari (gelombang) serangan rudal dan drone yang lebih besar," kata kepada kepala angkatan udara Ukraina dan pejabat Kiev dilansir Neewsweek.
“Fasilitas infrastruktur penting, fasilitas industri, sipil dan militer diserang,” kata Letnan Jenderal Mykola Oleschuk dalam sebuah pernyataan. Arah utama serangan adalah ibu kota Ukraina.
Dalam video serangan rudal Rusia yang beredar di media sosial, ledakan rudal hipersonik Kinzhal Rusia ini membuat Kiev bermandikan cahaya.
Rudal dikabarkan diluncurkan Rusia melalui Jet Tempur MIG-31 yang diketahui mampu membawa amunisi berhulu ledak nuklir.
Kharkiv Terdampak Paling Parah
Dua orang dipastikan tewas dan 43 lainnya terluka di dalam dan sekitar Kyiv pada pukul 12:40 malam waktu setempat (5:40 pagi ET), menurut otoritas Kiev.
"Wilayah Kharkiv di Ukraina juga terkena serangan rudal Kinzhal," kata pejabat setempat.
Laporan juga menyebut, Moskow menembakkan hampir 100 rudal ke Ukraina pada Selasa.
"Setidaknya 70" berhasil dicegat, kata pejabat administrasi militer Kiev.
"Hampir 60 di antaranya berada di wilayah Kiev, Kharkiv juga terkena dampak paling parah,” tambahnya.
Sejumlah keterangan dari para pejabat Ukraina. menyebut, Rusia melancarkan gelombang serangan drone kamikaze sebelum meluncurkan rudal tersebut menuju ke ibu kota Ukraina.
Sebagian wilayah Kiev kehilangan akses listrik dan air, dan beberapa bangunan dilaporkan rusak.
Perangan pada Selasa pagi ini adalah yang terbaru dari serangkaian konflik yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.
Pada tanggal 29 Desember, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim Kremlin telah melancarkan serangan paling intensif dalam perang yang telah berlangsung lebih dari 22 bulan.
Hampir 160 rudal dan drone diluncurkan ke Ukraina dalam serangan tersebut, katanya.
"Ukraina mencegat 114 dari 158 target yang masuk," kata Letnan Jenderal Mykola Oleschuk dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.
Ukraina menembak jatuh 86 rudal Kh-101, Kh-55 dan Kh-555 serta 27 drone Shahed rancangan Iran, tambahnya.
Serangan rudal pada Selasa pagi “mengulangi serangan pada 29 Desember,” kata Oleschuk.
(oln/NW/*)