Ia harus berjalan 5 kilometer untuk pergi ke sekolah dasar tetapi sering bolos kelas untuk membantu pekerjaan keluarganya.
Di usia 12 tahun, keluarganya pindah ke Seongnam, Provinsi Gyeonggi.
Di sana, Lee bekerja di berbagai macam pabrik, yang berakibat rusaknya indra penciumannya.
Baca juga: Siap Perang, Kim Jong Un Perintahkan Tentara untuk Hancurkan Korea Selatan dan AS jika Diprovokasi
Tanpa uang untuk berobat, Lee tumbuh dengan lengan kiri yang bengkok, membuatnya menjadi orang yang cacat fisik.
Berjuang dari kondisi kerja yang keras, Lee mulai belajar meskipun ia tidak dapat pergi ke sekolah pada siang hari.
Sebagian besar manajer pabriknya pada saat itu adalah lulusan sekolah menengah.
Setelah lulus SMP dan SMA melalui ujian kualifikasi, ia memutuskan untuk belajar lebih banyak.
Lee akhirnya diterima di Universitas Chung-Ang di Seoul dengan beasiswa dan belajar hukum.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 7,6 Guncang Jepang, Ada Ancaman Tsunami Hingga ke Korea Selatan
Lee kemudian berusaha keras untuk lulus ujian negara untuk menjadi pengacara.
Ia mencapai tujuannya pada tahun 1986 setelah dua kali mencoba.
Meskipun ia mampu bekerja sebagai hakim atau jaksa karena nilainya dari lembaga pelatihan peradilan tinggi, ia memutuskan untuk menjadi pengacara hak asasi manusia.
Dirinya terinspirasi untuk bergerak di bidang HAM setelah mengikuti kuliah yang diberikan oleh mantan Presiden dan ikon liberal Roh Moo-hyun.
Lee kemudian membuka kantornya di Seongnam, selatan Seoul, yang telah menjadi kampung halaman keduanya.
Baca juga: Tahun Baru 2024, Kim Jong Un Perintahkan Militer Korea Utara Bersiap Perang
Pada tahun 1991, ia menikah dengan Kim Hye-kyung, seorang ahli piano.