Pasangan itu sekarang memiliki dua putra.
Lee mengatakan dia memutuskan untuk terjun ke dunia politik setelah Dewan Kota Seongnam menolak rancangan undang-undang untuk membangun institusi medis publik di kota yang diusulkan olehnya dan warga lainnya pada 2004.
Namun kariernya sebagai politisi tidak berjalan dengan baik sejak awal.
Pada tahun 2006, Lee mencalonkan diri sebagai walikota Seongnam tetapi kalah.
Dua tahun kemudian dia gagal mengajukan tawaran untuk kursi di Majelis Nasional.
Dia akhirnya membuat terobosan pada tahun 2010 saat mencalonkan diri lagi sebagai walikota Seongnam dan akhirnya menang.
Empat tahun kemudian dia terpilih kembali.
Baca juga: Merasa Terus Diprovokasi, Korea Utara Siap Hadapi Perang Nuklir Melawan AS
Selama masa walikotanya, Lee pertama-tama meningkatkan kesehatan fiskal kota karena sedang berjuang dari utang yang besar.
Tetapi pada saat yang sama, ia juga mendorong serangkaian program kesejahteraan, termasuk pendapatan dasar universal untuk kaum muda, seragam sekolah gratis, dan perawatan pascapersalinan gratis.
Pada tahun 2016, Lee mulai tenar di dunia politik, bersamaan dengan skandal politik yang melibatkan Presiden saat itu Park Geun-hye.
Lee berdiri di garis depan kampanye nasional untuk memakzulkan Park ketika partainya masih ragu-ragu tentang apa yang harus dilakukan.
Ucapannya yang lugas membuatnya menjadi sorotan.
Dengan popularitas politik yang semakin luas, Lee maju ke Pilpres 2017.
Tetapi ia kalah dari Presiden Moon Jae-in sekarang, menempati posisi ketiga secara keseluruhan.