Dikecam AS, Itamar Ben Gvir Kecam Balik, Israel Bukan Termasuk Bintang di Bendera Amerika Serikat
TRIBUNNEWS.COM- Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir menyerang Washington dengan kata-katanya.
Itamar Ben Gvir, menanggapi kecaman Departemen Luar Negeri AS atas pernyataannya.
Di mana Itamar Ben Gvir menyerukan kembalinya pemukim Yahudi ke Gaza setelah berakhirnya perang saat ini.
Kehadiran pemukim Yahudi di Gaza akan mendorong pengusiran warga Palestina untuk berimigrasi dari Jalur Gaza.
"Kami bukanlah bintang lain di bendera Amerika" kata Itamar Ben Gvir menyerang Washington dengan kata-katanya.
Dengan pernyataan ofensif, Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir, menanggapi kecaman Departemen Luar Negeri AS atas pernyataannya, di mana ia menyerukan kembalinya pemukim Yahudi ke Gaza setelah berakhirnya perang saat ini dan mendorong warga Palestina untuk berimigrasi dari Jalur Gaza.
Ben Gvir berkata: “Saya sangat menghargai Amerika Serikat, namun dengan segala hormat, Israel bukanlah bintang lain yang ada di bendera Amerika.”
Pada bendera AS, diketahui terdapat 13 garis horisontal berwarna merah dan putih. Pada bidang biru, terdapat 50 bintang putih yang tersusun secara horisontal dengan tiap baris terdapat 5 bintang dan 6 bintang.
Baca juga: Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir: Perang Gaza adalah Peluang Mengusir Warga Gaza
Ia menambahkan, “Migrasi ratusan ribu orang dari Gaza akan memungkinkan penduduk di sekitar Gaza untuk kembali ke rumah mereka. Amerika Serikat adalah teman baik kami, namun yang terpenting kami akan melakukan yang terbaik untuk Israel.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan,
“Amerika Serikat menolak pernyataan baru-baru ini dari menteri Israel Bezalel Smotrich dan Ben Gvir yang menyerukan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza.”
Dia menambahkan bahwa pernyataan-pernyataan ini "menghasut dan tidak bertanggung jawab."
Juru bicara Amerika menekankan bahwa Washington menganggap “Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina.”