- Operasi khusus.
- Jika perlu, Israel akan menguasai tanah tersebut untuk jangka waktu yang kami tentukan. Tujuannya adalah untuk menguras habis musuh, membunuhnya, dan menciptakan kenyataan di mana Israel memaksakan kendali Israel atas wilayah tersebut.
- Dengan demikian, Menteri Pertahanan Israel mungkin telah mengungkapkan rencana militer Israel yang akan datang selama konfrontasi dengan Hamas di Gaza.
Baca juga: Tentara Israel Lakukan Pengeboman Terhadap Markas Bulan Sabit Merah di Gaza, WHO: Tak Bisa Diterima
Perpecahan di Internal Israel
Di sisi lain, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir bergabung dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dalam mempromosikan gagasan untuk mencoba memaksa sebanyak mungkin warga Palestina pindah ke Jalur Gaza, sebuah gagasan yang dikecam oleh banyak belahan dunia sebagai sebuah pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional.
Di sisi lain, juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Tal Heinrich, menolak berkomentar secara spesifik mengenai pernyataan para menteri tersebut, namun mengatakan bahwa perdana menteri percaya bahwa "masa depan warga Palestina dari Gaza terletak di Gaza."
Menurut laporan di Wall Street Journal, seruan kedua menteri tersebut mencerminkan perpecahan internal di pemerintahan Israel mengenai cara terbaik untuk mengakhiri perang di Gaza dan memastikan bahwa pejuang Hamas tidak dapat melakukan serangan mematikan lagi terhadap Israel.
Tidak Ada Rencana untuk mengakhiri perang
Israel belum menyusun rencana mengenai apa yang akan terjadi di Gaza ketika perang berakhir, menurut Wall Street Journal.
Para pejabat Israel sedang mempersiapkan pertempuran selama berbulan-bulan di Jalur Gaza, sementara berbagai pihak di dunia tidak sepakat mengenai cara mengakhiri konflik tersebut.
Amerika Serikat, sekutu Israel, mengatakan pihaknya tidak ingin perang berakhir jika Israel kembali menguasai wilayah Gaza, dan juga menentang pengusiran paksa warga Gaza.
(Sumber: Sky News Arabia, X)