Lebanon Selatan tidak sama dengan Gaza. Ini memiliki jenis medan yang berbeda, termasuk bukit dan lembah berbatu.
Selain itu, Hamas membangun terowongan di bawah kota, sedangkan Hizbullah beroperasi di desa dan kota. Kedua kelompok tersebut menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan mengeksploitasi kehadiran PBB.
Meski Hizbullah secara umum lebih canggih dibandingkan Hamas, akan tetapi serangan tanggal 7 Oktober mengungkapkan kemampuan Hamas dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang kemampuan Hizbullah.
Dengan dievakuasinya warga sipil Israel dari perbatasan utara, keadaan di wilayah utara juga sedikit berubah.
"Namun demikian, pertanyaan mengenai terowongan masih tetap ada dan terowongan seperti apa yang mungkin dimiliki Hizbullah, dan bagaimana terowongan tersebut menimbulkan ancaman." demikian tulis Jerusalem Post.
Media Israel lainnya, Yedioth Ahronoth menyebutkan Israel harus bersiapp-siapmenghadapi ancaman dari Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon akan terus ada hingga bertahun-tahun ke depan.
Sebelumnya Israel mengaku hanya memiliki satu musuh yang segera dilenyapkan yaitu Hamas.
Namun kini para tentaranya diminta untuk bersiap menghadapi ancaman roket dari perbatasan perbatasan Lebanon juga yang diyakini akan terus terjadi.
Pemerintah Israel sepakat bahwa upaya melenyapkan ancaman dari Hamas akan memerlukan waktu bertahun-tahun.