News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pernyataan Provokatif Kepala Intelijen Israel Mossad Sehari Usai Saleh Al-Arouri Terbunuh

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Mossad Israel David Barnea berbicara pada KTT Dunia Institut Internasional untuk Kontra-Terorisme (ICT) di kota pesisir tengah Herzliya pada 10 September 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala badan intelijen Israel Mossad David Barnea menyampaikan kalimat provokatif sehari setelah Saleh Al-Arouri, Wakil Kepala Biro Politik Hamas, terbunuh di Beirut, Lebanon, dalam serangan pesawat tanpa awak.

Ia menyebut siapapun yang terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang Israel, sudah menandatangani kematiannya sendiri.

“Biar setiap ibu Arab tahu bahwa jika putranya ikut serta dalam pembantaian (7 Oktober), dia akan menandatangani surat kematiannya sendiri,” kata Barnea saat pemakaman mantan kepala Mossad Zvi Zamir, seperti dikutip Times of Israel.

Barnea lantas menyamakan misi Mossad saat ini dengan era kepemimpinan Zamir.

Zamir diketahui sebagai Kepala Mossad periode 1968-1974.

Baca juga: Hamas Melemah Seusai Saleh Al- Arouri Tewas? IDF Salah Besar, Brigade Al Qassam Muncul di Depan Muka

Di era kepemimpinan Zamir, untuk kali pertama Mossad tak hanya bertindak sebagai mata-mata, tapi juga melakukan serangan terhadap kelompok Black September, yang bertanggung jawab atas pembunuhan 11 atlet Israel di Olimpiade Munich 1972.

Israel memang belum secara resmi mengumumkan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Aouri.

Namun, banyak pihak yang menduga Israel sebagai dalang serangan  tersebut.

“Hari ini juga kita berada di tengah perang,” kata Barnea.

“Mossad saat ini, seperti 50 tahun yang lalu, harus meminta pertanggungjawaban para pembunuh yang menyerbu wilayah perbatasan Gaza pada 7 Oktober – para perencana dan mereka yang mengirim mereka.”

“Tapi kami akan menangkap mereka di mana pun mereka berada. Semangat Zvika (Zamir]) akan menemani kami dalam misi ini,” ujarnya.

IDF siap hadapi serangan balasan atas kematian Aouri

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pihaknya tak akan tergoyahkan setelah wakil mereka Saleh al-Arouri terbunuh di Beirut.

“Sebuah gerakan yang para pemimpin dan pendirinya mati syahid demi martabat rakyat dan bangsa kita tidak akan pernah bisa dikalahkan,” kata Ketua Hamas Ismail Haniyeh, yang bermarkas di ibu kota Qatar, Doha, dalam pidato yang disiarkan televisi.

Haniyeh, yang dianggap sebagai target utama Israel setelah kekejaman yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, bersumpah bahwa pembunuhan yang ditargetkan akan meningkatkan “kekuatan, ketangguhan, dan tekad pantang menyerah” Hamas.

Hizbullah juga bersumpah bahwa pembunuh Arouri tidak akan luput dari hukuman. Pihaknya terus melancarkan serangan di perbatasan bagian Israel utara.

Bagi mereka, serangan yang mengakibatkan kematian Arouri di Beirut, sebagai serangan serius terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanan dan kedaulatannya.

Hizbullah memperingatkan pembunuhan semacam itu hanya akan semakin memperkuat perlawanan Palestina terhadap Israel.

Di tengah ancaman Hamas dan Hizbullah, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer siap menghadapi perkembangan apapun.

“IDF berada pada tingkat kesiapan yang sangat tinggi, di semua arena, dalam pertahanan dan serangan. Kami berada dalam kesiapan tinggi untuk skenario apa pun,” kata Hagari saat konferensi pers, tanpa menyebut al-Arouri secara eksplisit.

“Hal terpenting yang ingin kami sampaikan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus memerangi Hamas,” tambah Hagari.

Menurut laporan media berbahasa Ibrani, Israel sedang mengantisipasi tanggapan atas pembunuhan Arouri.

Situs berita Walla maupun berita Channel 13 mengatakan Israel memperkirakan akan ada pembalasan, termasuk kemungkinan serangan roket jarak jauh ke Israel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini