Gallant juga harus memaparkan rencana pembangunan terminal Rafah di perbatasan dengan Mesir, yang penuh dengan terowongan penyelundupan Hamas. Menteri tersebut menyatakan bahwa operasi gabungan akan dilakukan oleh Israel dan Mesir bekerja sama dengan Amerika Serikat, untuk memastikan isolasi efektif perbatasan antara Gaza dan Mesir, dan pengendalian masuknya barang melalui sarana fisik dan teknologi.
Rencana yang disampaikan mendapat kritik keras dari menteri sayap kanan, Betzalel Smotrich. “Rencana Gallant untuk ‘hari setelahnya’ adalah pengulangan dari ‘hari sebelumnya’ pada tanggal 7 Oktober. Kita harus mampu berpikir di luar kebiasaan dan mengubah paradigma, khususnya dengan mendorong imigrasi sukarela warga Palestina dan melakukan kontrol keamanan total yang dapat mencakup pembangunan kembali pemukiman Yahudi,” katanya.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengkritik fakta bahwa rencana Yoav Gallant dipublikasikan pada tahap ini, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat "dimanfaatkan musuh."
“Tidak pantas membicarakan hal ini di media dan mengungkapkan rinciannya kepada musuh,” katanya dalam konferensi pers hariannya.
(Tribunnews/Sky News Arabia/i24news)