TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (8/1/2024), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 23.084 warga Palestina tewas tewas dan 58.926 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Dilansir Al Arabiya, sekitar 249 warga Palestina tewas dan 510 lainnya luka-luka dalam 24 jam sebelumnya.
Dikutip dari Al Jazeera, hingga Rabu (3/1/2024), setidaknya 90 jurnalis terbunuh dalam perang Israel-Hamas.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), 83 warga Palestina, tiga jurnalis Lebanon dan empat jurnalis Israel terbunuh.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu (6/1/2024) bahwa pasukan Israel tidak akan menghentikan perang di Gaza melawan Hamas sampai semua tujuan tercapai, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Di hari yang sama, Sabtu (6/1/2024), ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan Tel Aviv.
Dalam aksi tersebut, mereka mendesak pemerintah Israel untuk segera mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pembebasan orang-orang yang ditahan.
Para pengunjuk rasa juga menuntut pengunduran diri Netanyahu, pembubaran parlemen, dan pemilihan umum dini.
Sejak konflik Israel-Palestina terakhir pecah pada 7 Oktober 2023, lebih dari 85 persen populasi di Jalur Gaza menjadi pengungsi, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat pada Sabtu.
Lalu, pada hari Minggu (7/1/2024), tentara Israel melancarkan serangan udara intensif di Khan Younis dan daerah lain di Gaza selatan.
Baca juga: Israel Serang Perbatasan Gaza-Lebanon saat Antony Blinken Tur Timur Tengah
Eskalasi tersebut menewaskan sedikitnya 82 orang, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.
Update Situasi Terkini
- Sebuah rekaman video menunjukkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menembak tiga pria Palestina dari jarak dekat di Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken tiba di Israel pada Selasa (9/1/2024).