Komandannya Tewas, Pasukan Elite Radwan Hizbullah Bisa Jalankan Misi Tertunda Masuk Serbu Israel
TRIBUNNEWS.COM - Perang Gaza antara Hamas dan Tentara Israel (IDF) potensial meluas ke Lebanon.
Hal itu menyusul kekhawatiran akan langkah militer Pasukan Radwan Hizbullah menjalankan misi mereka yang tertunda ke Israel.
Operasi militer ini disebut-sebut menjadi balasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit pasukan khusus elite Hizbullah tersebut, Wissam al-Tawil (beberapa pemberitaan menulisnya Jawad Al Taweel)
Baca juga: Petinggi Pasukan Elite Radwan Tewas, Hizbullah akan Meledak, Netanyahu Malah Datang ke Kiryat Shmona
Al Taweel tewas dalam dugaan serangan udara Israel di Lebanon selatan, Senin (8/1/2024).
"Kematian Al Taweel meningkatkan ketegangan ketika perang Yerusalem Barat dengan Hamas mengancam akan meluas ke front kedua," tulis RT dalam laporannya dikutip, Selasa (9/1/2024).
Kantor media militer Hizbullah mengkonfirmasi kematian Wissam al-Tawil pada Senin.
Dia dan pejuang Hizbullah lainnya dilaporkan tewas ketika sebuah kendaraan SUV yang mereka tumpangi terkena serangan rudal di kota Majdal Selm, Lebanon, sekitar empat mil sebelah utara perbatasan Israel.
Al-Taweel adalah anggota tingkat tertinggi Hizbullah yang terbunuh sejak perang Israel dengan Hamas dimulai pada 7 Oktober.
Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa
Misi Militer Tertunda, Masuk Menyerbu Israel
Kematian Al-Taweel menimbulkan kekhawatian dari banyak pihak di kawasan akan pecahnya perang lintas batas, di mana Israel dan Hizbullah dilaporkan masing-masing berencana masuk ke teritorial musuh.
Unit Elite Khusus Radwan pimpinan Al-Tawil dilaporkan, sebenarnya sudah bersiap melancarkan serangan lintas batas terhadap Israel, pada Oktober tahun lalu seiring meningkatkan ketegangan di perbatasan saat itu.
Namun rencana Pasukan Radwan Hizbullah tersebut dilaporkan terhenti ketika pejuang Hamas lebih dulu melancarkan serangan mendadak di desa-desa Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Serangan Hamas ini kemudian memicu perang terbaru di wilayah tersebut serta membuat eskalasi pertempuran di perbatasan naik ke level berikutnya karena Hizbullah menyatakan ikut serta dalam perang demi solidaritas terhadap perlawanan Palestina di Gaza terhadap agresi militer Israel.
Belakangan Pasukan Radwan disebut potensial menjalankan misi mereka yang tertunda untuk masuk menyerbu ke wilayah Israel sebagai pembalasan kematian Al-Taweel.
Baca juga: Baru Permulaan Balas Dendam, Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Pangkalan Udara Utama Israel di Utara