TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis Palestina, Diaa Al-Kahlot, yang telah dibebaskan oleh Israel setelah 33 hari ditahan di Jalur Gaza, mengungkapkan apa yang dilakukan Israel selama penahanannya.
Diaa Al-Kahlot ditangkap bersama puluhan warga sipil Palestina di Beit Al-Karama, sebelah barat Gaza, pada 7 Desember 2023 lalu.
Diaa Al-Kahlot menceritakan penangkapan itu bermula ketika tentara Israel meminta warga Palestina di Beit Al-Karama untuk meninggalkan rumah mereka.
Ia mengatakan, mereka yang ditangkap berusia antara 18 dan 60 tahun.
Mereka lalu dipindahkan dari Beit Al-Karama, sebelah barat Gaza ke Beit Lahia, di utara Jalur Gaza.
"Mereka (tentara Israel) meminta kami untuk melepas pakaian kami kecuali pakaian dalam, dengan perlakuan kasar yang menyertainya," kata Diaa Al-Kahlot setelah pembebasannya pada Rabu (10/1/2024).
Diaa Al-Kahlot mengatakan dia melihat bagaimana tentara Israel meletakkan senjata di depan mereka yang ditangkap, lalu memotret mereka untuk memberi kesan seolah mereka adalah pejuang Hamas, seperti yang dinarasikan oleh Israel melalui propagandanya di media sosial.
Mereka lalu diangkut ke jalan utama, di mana tentara Israel mengangkut mereka dengan tiga truk besar ke situs militer Zikim.
Israel Menyiksa Warga Sipil Palestina yang Ditangkap
Diaa Al-Kahlot mengatakan ia mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh tentara Israel selama 33 hari penahanannya di situs militer Zikim yang digunakan oleh Israel.
Setibanya di Zikim, Diaa Al-Kahlot diinterogasi oleh Badan Keamanan Internal Israel (Shin Bet) dan menuduhnya sebagai pemimpin Hamas.
Baca juga: Israel Culik Puluhan Warga Sipil Palestina di Gaza Utara, Dipaksa Lepas Pakaian
Ia mengalami penyiksaan oleh tentara Israel selama interogasi, yang sebagian besar penyelidikan Shin Bet awalnya terfokus pada pekerjaannya di media Al-Araby Al-Jadeed.
Setelah penyelidikan di Zikim, Diaa Al-Kahlot mengatakan dia dan tahanan lainnya dipindahkan dalam keadaan telanjang ke situs militer lain yang tidak dia ketahui, dan kemudian mereka dipindahkan lagi dalam perjalanan penyiksaan ke area yang penuh kerikil dan dilemparkan ke atasnya.
Diaa Al-Kahlot menambahkan, setelah itu mereka dipindahkan ke tempat penahanan militer besar, yang menampung mantan tahanan dari Jalur Gaza.
Dia mencontohkan, pada hari kesembilan penahanan, dia diinterogasi untuk pertama kalinya di dalam penjara.