“Dan kami menolak perang ini, yang tidak seperti konflik lain yang bisa meluas menjadi sesuatu yang lebih besar,” kata dia.
“Jika dibutuhkan, pasukan kami siap bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian untuk mengembalikan ketertiban dan melawan setiap pembuat masalah.”
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kemudian menanggapi ucapan Kadyrov.
Dia menyebut Rusia selalu menjaga hubungan dengan Palestina dan Israel.
“Kita pinya hubungan historis yang lama dengan orang Palestina, kita meneruskan hubungan, tetapi pada waktu yang sama kita juga memiliki hubungan dengan negara Israel, kita punya banyak kesamaan dengan mereka,” ujar Peskov.
Peskov menyebut ada banyak warga Rusia yang tinggal di Israel.
Rusia siap dirikan RS darurat di Gaza
Baca juga: Pemimpin Chechnya Ancam Balas Dendam ke AS Gegara Sanksi Ibunda Tersayang
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap mendirikan rumah sakit (RS) darurat di Jalur Gaza.
Namun, hingga kini Israel belum mengizinkan Rusia untuk melakukannya.
Tatkala berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA), Putin mendapatkan informasi bahwa UEA juga telah mendirikan RS lapangan di dekat Kota Rafah, Gaza.
“Dan kami membicarakan kemungkinan Rusia membuka rumah sakitnya di sana, di stadion,” kata Putin saat konferensi pers tahunan di Moskwa bulan Desember 2023 dikutip dari TASS.
“Tapi tentu saja Mesir dan harus memberikan persetujuan,” kata dia.
“Saya sudah berbicara kepada Perdana Menteri Israel, mereka berkonsultasi dengan sejumlah lembaga mereka dan pihak Israel berpikir bahwa membuka rumah sakit Rusia di Gaza itu tidak aman,” ujarnya.
Putin juga mengklaim telah membahas persoalan itu bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sissi.
“Dia (El-Sisi) mendukung,” ucapnya.
(Tribunnews/Febri)