Dia mengatakan bahwa dia masih terluka di bagian kepala, yang penuh pecahan peluru, dan seluruh tubuhnya terluka.
Dia melaporkan bahwa Itay Svirski dan Yossi Sharaabi tewas akibat tembakan tentara Israel.
Noa Argamani meminta Netanyahu agar menghentikan pembunuhan para sandera dengan pemboman yang dilakukan oleh tentara Israel.
Ia ingin segera kembali kepada keluarganya dalam keadaan hidup.
“Hentikan kegilaan ini dan kembalikan kami ke keluarga kami selagi kami masih hidup. Kembalikan kami ke rumah kami,” katanya.
Video itu lalu menunjukkan jenazah sejumlah sandera Israel yang ditahan oleh Brigade Al-Qassam yang dibunuh oleh Israel.
Hamas Palestina vs Israel
Brigade Al-Qassam beberapa kali menerbitkan video sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Kemunculan para sandera dalam video-video itu memberikan tekanan kepada pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, ketegangan Israel dan Hamas di Jalur Gaza kini masih berlanjut.
Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza hingga hari ini.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023, yang menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.
Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza terhitung 24.000 hingga Selasa (16/1/2024) dan 1.200 kematian di wilayah Israel, yang direvisi oleh Israel menjadi 1.147.
Tercatat 352 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Minggu (14/1/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel