TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara yang dilakukan Israel ke ibu kota Suriah, Damaskus disebut menewaskan empat anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Sabtu (20/1/2024).
Selain itu, ada beberapa orang yang turut mengalami luka akibat serangan tersebut.
Menurut pemberitaan media Suriah dikutip dari Reuters, serangan udara Israel itu menargetkan sebuah bangunan di kawasan Mazzeh, Damaskus.
Sementara menurut media Suriah lain, ledakan akibat serangan tersebut terdengar di seluruh Damaskus.
Berdasarkan informasi dari pihak keamanan pro-Suriah, bangunan yang disasar oleh Israel tersebut digunakan oleh para penasihat pemerintah Iran yang mendukung pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Kemudian, imbas dari serangan tersebut, dilaporkan bahwa bangunan telah rata dengan tanah akibat rudal Israel.
Terpisah, Kepala Rumah Sakit Al-Mowasat di Damaskus, Essam Al-Amin, mengatakan kepada media lokal Suriah, Al-Watan Online, bahwa rumah sakitnya telah menerima satu jasad dan tiga orang yang terluka.
Essam mengatakan salah satu korban tersebut salah satunya ada yang berjenis kelamin perempuan.
Kendati demikian, Israel belum memberikan pernyataan apapun terkait serangan ini.
Baca juga: Blak-blakan, Pejabat Uni Eropa Tuding Israel Biayai Hamas untuk Lemahkan Otoritas Palestina
Pernah Serang Damaskus, Tewaskan Penasihat Senior IRGC
Sebelumnya, Israel juga pernah melakukan serangan udara ke Damaskus pada 25 Desember 2023 lalu sehingga mengakibatkan salah satu penasihat senior IRGC tewas.
Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa penasihat senior yang bernama Sayyed Razi Mousavi bertanggung jawab atas melakukan koordinasi dengan sekutu Suriah yaitu Iran.
Kendati demikian, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari enggan berkomentar lebih jauh soal serangan tersebut.
Dia hanya mengatakan bahwa tugas IDF hanyalah menjaga keamanan Israel.
“Saya tidak akan mengomentari laporan-laporan asing, baik ini maupùn yang lain di Timur Tengah.”