Sementara itu, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, menanggapi usulan Israel tersebut soal penggusuran warga Palestina ke pulau buatan.
"Kami akan tetap di tanah air kami dan tanah Palestina adalah milik kami. Kami akan melawan negara kami dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Riyad al-Maliki, Senin malam.
Ia mengatakan Israel melanggar hukum internasional setiap hari terhadap warga Palestina.
"Kami akan menyerukan kepada para menteri luar negeri Eropa untuk segera mengupayakan gencatan senjata di Gaza. Kami juga akan menuntut penolakan terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak untuk mendirikan negara Palestina," lanjutnya.
Sebelumnya, Benjamin Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina.
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 25.474 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (22/1/2024).
Tercatat 1.147 kematian di wilayah Israel selama konflik terbaru dengan Hamas.
Selain itu, dilaporkan ada 369 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (22/1/2023).
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel