Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan solusi dua negara adalah satu-satunya solusi dan bahwa "semua pihak yang mengatakan tidak ingin mendengar solusi tersebut tidak membawa alternatif apa pun."
Israel belum mencapai tujuan untuk menghancurkan Hamas dibandingkan saat awal perang pada bulan Oktober.
Perkiraan intelijen AS baru-baru ini mengungkapkan bahwa kelompok perlawanan akan terus mampu menembakkan roket ke Israel dan menghadapi pasukan yang menyerang Gaza setidaknya selama beberapa bulan ke depan.
Korban tewas warga Palestina di tangan pasukan Israel telah melampaui angka 25.000, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Meskipun terjadi perlambatan dalam operasi darat, pemboman tanpa pandang bulu di jalur tersebut masih terus berlangsung, dan bentrokan sengit terus terjadi di Gaza utara dan selatan.
Pada saat yang sama, semua usulan perjanjian gencatan senjata telah ditolak.
“Negara-negara Arab mengusulkan beberapa solusi dan inisiatif mengenai Gaza, namun Israel menolak semuanya,” kata Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdul Rahman Al-Thani pada 16 Januari di Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa hari Senin: "Kami telah terlibat dalam proses selama lebih dari 30 tahun dan melihat apa manfaatnya bagi kami."
"Saat yang tepat sudah tiba. Apakah kita membiarkan agenda rasis radikal menentukan masa depan atau bersatu dan mengatakan bahwa jalannya jelas, kita menginginkan perdamaian untuk semua orang, dan solusi dua negara adalah satu-satunya jalan, lanjutkan dan menerapkannya?" kata Safadi menambahkan.
(Sumber: The Cradle)