Media-media Israel juga mengulang kalimat "pertempuran sengit di Jalur Gaza".
Selain itu, mereka juga berbicara tentang "pencapaian tentara Israel".
Sejumlah media Israel menekankan agar militernya tidak kehilangan apa yang disebut "mendekati sasaran penting Hamas" dalam berbagai propaganda sebelumnya.
Tindakan media-media Israel ini secara tidak langsung mengungkapkan kesepakatan yang tidak tertulis antara media Israel dan pemerintah Israel untuk menjaga kondisi sosial dan moral orang Israel.
Yossi Yehoshua, seorang analis militer di surat kabar Yedioth Ahronoth, berpendapat perang akan terus berlanjut selama tidak ada kesepakatan antara Israel dan Hamas.
"Selama tidak ada kesepakatan, pertempuran akan terus berlanjut,” katanya.
Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas terjadi setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), kemudian Israel meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina yang tewas karena serangan Israel di Jalur Gaza mencapai 25.474 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (22/1/2024) dan 1.147 kematian di wilayah Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel