- Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan sekutu Barat tidak memasok amunisi dan rudal pertahanan udara yang cukup kepada Ukraina.
"Serangan Rusia terhadap Kyiv dan Kharkiv pada hari Selasa (23/1/2024) jelas menunjukkan perlunya menyediakan lebih banyak sistem pertahanan anti udara, serta lebih banyak rudal permukaan-ke-udara," katanya.
"Mengenai perang darat, jumlah amunisi artileri yang tidak mencukupi telah menjadi masalah sejak awal," lanjutnya.
Kuleba mengatakan dia masih melakukan pembicaraan dengan pemerintah Jerman mengenai penerimaan rudal jelajah Taurus, bahkan setelah majelis rendah parlemen Jerman seminggu yang lalu memberikan suara untuk menolak pengiriman rudal tersebut.
“Kami tidak akan pernah menyerah,” kata Kuleba.
- Menteri Keuangan Jerman mengatakan pihaknya tidak dapat mempertahankan kemampuan pertahanan Ukraina sendirian dalam jangka panjang dan negara lain perlu meningkatkan kontribusi bilateral.
- Polandia dan negara-negara Baltik menyerukan larangan impor aluminium dan gas alam cair (LNG) Rusia sebagai paket sanksi ke-13 Uni Eropa terhadap Moskow atas invasi Ukraina, kata seorang pejabat Polandia.
- Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, menegaskan kehidupan di ibu kota Ukraina “benar-benar normal”, hanya beberapa jam setelah rudal Rusia jatuh di Kyiv dan sehari sebelum pertemuan pertamanya dengan perdana menteri Ukraina .
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)