Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD – Kelompok bersenjata Irak yang bersekutu dengan Iran, Kataib Hizbullah mengumumkan penangguhan seluruh operasi militernya terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
“Saat kami mengumumkan penangguhan operasi militer dan keamanan terhadap pasukan pendudukan untuk mencegah rasa malu pemerintah Irak, kami akan terus membela rakyat kami di Gaza dengan cara lain,” kata Abu Hussein al-Hamidawi, Sekretaris Jenderal Kataib Hizbullah dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/1/2024).
Keputusan tersebut diambil sebagai upaya intensif untuk mencegah eskalasi baru setelah serangan terhadap militer AS di perbatasan Yordania-Suriah.
Baca juga: Ada yang Berbobot 500 Kg, Rudal Burkan dan Falaq Hizbullah Bombardir Pos-Pos Militer Israel
“Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani telah bekerja keras dalam beberapa hari terakhir, melibatkan semua pihak terkait di dalam dan di luar Irak,” kata Farhad Alaadin, penasihat urusan luar negeri Irak.
“Semua pihak perlu mendukung upaya Perdana Menteri untuk mencegah kemungkinan eskalasi,” tambahnya.
Baghdad mengutuk serangan tersebut dan juga mengatakan eskalasi regional akan terus berlanjut selama perang Gaza masih berlangsung.
Kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran Israel dan AS di Lebanon, Yaman, Irak dan Suriah, sejak sekutu mereka di Palestina, Hamas, dan Israel berperang pada 7 Oktober 2023.
Kataib Hizbullah adalah faksi paling kuat dalam Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung faksi bersenjata garis keras Syiah yang telah melakukan lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak perang Gaza dimulai.
Baca juga: Hizbullah Sebarkan Video Serangan terhadap Alat Mata-Mata Israel, Klaim Pakai Rudal Khusus
AS membalasnya dengan serangan mematikan di Suriah dan Irak dalam siklus kekerasan yang meningkat yang menurut para pejabat Irak mengancam akan menggagalkan kemajuan dalam menstabilkan negara tersebut setelah konflik selama beberapa dekade.